Oleh perusahaan pengelola sampah dengan teknologi dan tingkat keamanan yang sesuai, sampah elektronik atau E-Waste akan dipisahkan antara komponen yang masih berguna seperti metal, plastik, kaca, dengan komponen yang mengandung racun.
Racun tidak dapat didaur ulang, dan jika dibiarkan, racun akan menyebar mencemari lingkungan.
Solusinya, racun akan dicampur dan menjadi bahan untuk pembuatan semen. Karena semen itu bersifat padat dan mengikat, racun tersebut tidak bisa menyebar.
Baca juga: Limbah Elektronik di Indonesia, dari Bahaya sampai Solusinya
Sebagian limbah juga bisa dijadikan alternatif untuk bahan bakar menggantikan batu bara.
Dalam sebuah penelitian, daur ulang e-waste di Indonesia dikatakan unik, yaitu dengan memperpanjang masa pakai dari produk elektronik yang sudah rusak dengan membawanya ke tukang servis.
Namun pada komponen yang aman, sampah elektronik bisa didaur ulang untuk menjadi barang berguna lainnya. Tetapi memperpanjang masa pakai juga akan memperpanjang aliran e-waste dan aliran B3.
Oleh sebab itu, jika Anda tidak memiliki kemampuan untuk mendaur ulang dengan lebih aman, lebih baik untuk mengumpulkan sampah elektronik tersebut pada komunitas-komunitas e-waste. Ada Dewan Lingkungan Hidup yang menyediakan pelayanan, atau langsung kepada jasa perusahaan pengelola limbah sampah terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.