KOMPAS.com - Palung Mariana, yang dalamnya 11 kilometer merupakan tempat terdalam di bumi. Pada kedalaman tersebut, seorang penjelajah laut menemukan spesies baru dan juga sampah plastik.
Bagi kapal selam yang memiliki sejumlah keterbatasan, untuk sampai di kedalaman itu saja merupakan suatu tantangan tersendiri.
"Pengalaman itu luar biasa, sebuah penyelaman yang menakjubkan - hampir selama 12 jam - tiga setengah jam turun, empat jam berada di bawah laut, waktu terlama bagi siapa pun yang pernah berada pada kedalaman Challenger Deep. Lalu kira-kira empat jam naik lagi ke permukaan laut. Hampir semua baterai listrik saya habis dan harus bertukar baterai sana-sini," ujar Victor Vescovo salah seorang penjelajah dari Five Deeps Expedition.
Baca juga: Malaysia Kembalikan Sampah Plastik ke Negara Asal, Bagaimana Indonesia?
Ekspedisi tersebut adalah gagasan penjelajah Victor Vescovo, yang berusaha memetakan beberapa tempat terdalam di dunia.
"Samudra menutupi 70 persen permukaan bumi. Lautan itu sangat dalam, dan tidak banyak yang kita ketahui bagaimana laut berinteraksi dengan atmosfer untuk pertukaran panas, bagaimana karbon diserap dari udara. Semakin banyak kita tahu tentang lautan, semakin mudah memahami proses-proses kimia yang mengakibatkan perubahan global dalam bentuk apapun," papar Victor lebih jauh.
Apa yang dilihat Vescovo, bukanlah suatu pemandangan tandus, melainkan sesuatu hal yang baru, penuh dengan spesies ikan yang unik, dan bebatuan yang ditutupi sejumlah makhluk hidup yang belum pernah merasakan sinar matahari.
"Kami benar-benar melihat sekumpulan bakteri, menunjukkan adanya kehidupan di permukaan bebatuan dan energinya diperoleh bukan dari fotosintesis, sebagaimana semua energi yang diperoleh di permukaan bumi. Mereka mendapatkannya dari gas metan dan mineral di dalam bebatuan bawah laut itu sendiri. Namanya 'chemosynthesis', suatu bentuk kehidupan yang berbeda,” imbuh Penjelajah Five Deep Expedition itu.
Baca juga: Polusi Plastik di Lautan Ancam Oksigen Dunia, Kok Bisa?
Akan tetapi Victor juga menemukan plastik di kedalaman laut tersebut.
"Ketika menyelam berkeliling di dasar laut, saya benar melihat apa yang tampak sebagai satu atau dua partikel benda buatan manusia. Saya tidak yakin apakah itu plastik atau logam, tetapi ujung-ujungnya tampak tajam dan salah satunya memiliki huruf tercetak. Jadi yang jelas terjadi kontaminasi," jelasnya.
Jika dikonfirmasi, penyelaman Vescovo merupakan titik terdalam yang pernah dilakukan oleh kapal selam berawak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.