Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mekanisme Daur Ulang Sampah Elektronik yang Perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 15/09/2019, 17:07 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masalah sampah elektronik atau E-Waste bisa membahayakan kesehatan manusia. Ini karena pengaruh Bahan Beracun Berbahaya (B3) seperti timbal, merkuri, kromium, kadmium, PBDE, dan PBB.

Pengaruh B3 sampah elektronik atau barang elektronik tersebut akan terjadi jika dibuang sembarangan atau dikelola dengan cara yang salah.

Manager representatif kualitas lingkungan kesehatan keamanan TLI, Tjatur Prasetijoko, mengatakan bahwa limbah sampah terutama sampah elektronik memang memiliki potensi bahaya besar yang belum banyak disadari oleh masyarakat.

"Limbah beracun itu secara tidak sadar berdampingan dengan kita dalam keseharian. Meski tidak tampak, tapi limbah B3 itu bahaya pada kesehatan. Makanya limbah B3 dari sampah elektronik itu perlu dikelola secara tepat, baik yang bisa didaur ulang ataupun yang harus dihilangkan dengan cara yang tepat," kata Tjatur dalam acara National Gathering oleh E-Waste RJ, Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Mekanisme penyebaran racun

Mekanisme yang yang terjadi ialah ketika sampah elektronik yang beracun tersebut dibuang sembarangan. Maka akan terjadi kontaminasi tanah di mana e-waste itu dibuang, terhadap tanaman yang akan tumbuh dari tanah tersebut.

Setelah tanaman tumbuh dan menjadi sumber makanan bagi beberapa hewan termasuk pakan ternak sapi, racun akan menyebar di sapi tersebut.

Lalu tanpa sadar ketika manusia mengonsumsi sapi yang terkontaminasi itu, manusia juga terkena racunnya.

Lebih berbahaya ketika yang mengonsumsinya adalah seorang ibu hamil. Ini adalah salah satu penyebab cacat pada anak. 

Baca juga: Gas Akibat Kebakaran Hutan Bisa Sebabkan Janin Lahir Cacat

Selain itu, Tjatur juga mengatakan bahwa meski sudah dikelola namun dengan cara yang salah, maka tetap akan menjadi pengaruh buruk bagi kesehatan.

Contohnya, banyak orang yang membakar sampah elektronik mendapatkan sesuatu benda yang bermanfaat didalamnya.

"Tapi, sebenarnya ada jenis racun yang bisa menyebar lewat udara, makanya meski gak nyentuh tapi tempat pembakarannya terbuka, tetap racunnya nyebar. Yang kena bukan cuma pekerja, tapi orang-orang di sekitarnya itu," ujar Tjatur.

Dikatakan Tjatur, negara adikuasa seperti Amerika dan negara-negara Eropa yang menghasilkan sampah elektronik paling banyak, mengirimkan limbahnya ke China.

Di China sebagian besar limbah tersebut dijadikan mainan anak, silikon handphone, ataupun segala jenis peralatan yang bisa mereka produksi dari limbah tersebut.

Alhasil, limbah beracun itu masih tetap ada pada produksi pembaruan dan bahkan dapat menyebar kepada manusia yang menggunakannya, termasuk anak-anak dengan alat main yang mereka punya.

Daur ulang

Maka dari itu, proses daur ulang yang tepat perlu dilakukan untuk meminimalisir terjadinya efek buruk dari limbah racun tersebut. Meskipun E-Waste merupakan sampah yang sulit untuk didaur ulang.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau