Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap Riau, Masker N95 Bisa Melindungi asal Pakainya Benar

Kompas.com - 15/09/2019, 16:03 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Kabut asap menyelimuti Kota Pekanbaru di Riau dan sekitarnya. Saking pekatnya, banyak warga yang mengalami gangguan kesehatan dan kesulitan beraktivitas keluar rumah.

Masker N95 lantas diusulkan sebagai solusi bagi warga Riau untuk beraktivitas di luar rumah di tengah pekatnya kabut asap. Namun, masih banyak yang belum mengenal apa itu masker N95 dan fungsinya.

Kompas.com menghubungi Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) yang merupakan Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia - RSUP Persahabatan pada Minggu (14/9/2019).

Dokter Agus menjelaskan bahwa masker N95 adalah masker yang mampu memfiltrasi partikel halus berukuran 0,5-2.5 mikron sampai dengan 95 persen.

"N artinya non oil based partikel (atau) partikel-partikel yang tidak mengandung minyak. (Sedangkan) 95 artinya mampu filter partikel halus sampai dengan 95 persen," ujarnya.

Baca juga: Kabut Asap di Riau, Ini Tips Pencegahan dan Penanganan Kesehatannya

Masker N95 direkomendasikan bagi orang yang harus beraktivitas di luar ruangan ketika ketika polusi udara sudah masuk kategori Air Quality Index (AQI) tidak sehat atau sama hingga lebih dari 150.

"(Ini direkomendasikan) baik pada polusi udara di perkotaan maupun karena asap kebakaran hutan, bila AQI sudah masuk tidak sehat," ujar dokter Agus.

Meski demikian, anak-anak, ibu hamil, lansia dan pasien dengan penyakit jantung atau paru kronik tidak disarankan untuk menggunakan masker N95. Pasalnya, masker ini tidak nyaman untuk digunakan dan dapat menyebabkan tahanan dalam bernapas (breathing resistance).

Harus digunakan secara benar

Jika digunakan secara benar, masker N95 bisa mengurangi gejala pernapasan yang timbul akibat pajanan asap kebakar. Namun, kuncinya adalah bila digunakan secara benar dengan melalui individual fit test.

Sebaliknya, bila tidak digunakan dengan benar, manfaat perlindungan dari masker N95 tidak lebih baik dari masker bedah biasa.

Dilansir dari buku Pencegahan dan Penanganan Dampak Kesehatan Akibat Asap Kebakaran Hutan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dengan dokter Agus sebagai penyusun pertama, berikut adalah cara penggunaan masker N95 yang benar:

Baca juga: Kabut Asap Pekat di Riau, Ini Bahaya Jangka Pendek dan Panjangnya

1. Genggam respirator dengan satu tangan dan posisikan sisi depan bagian hidup pada ujung jari-jari. Biarkan tali pengikat respirator menjuntai bebas di bawah tangan.

2. Posisikan respirator di bawah dagu dan sisi untuk hidung berada di atas. Tahan respirator dengan satu tangan dan tarik tali pengikat respirator yang bawah untuk diposisikan di bawah telinga.

Tarik juga tali pengikat respirator yang atas dan posisikan tali agak tinggi di belakang kepala dan di atas telinga.

3. Letakkan jari-jari kedua tangan di atas bagian hidung yang terbuat dari logam dan tekan sisi logam dengan dua jari dari masing-masing tangan untuk menyesuaikannya dengan bentuk hidung Anda.

Menekan hanya dengan satu tangan dapat mengakibatkan respirator bekerja kurang efektif.

4. Tutup bagian respirator dengan kedua tangan dan hati-hati agar posisi respirator tidak berubah.

Periksa segel positif dengan menghembuskan napas kuat-kuat. Tekanan positif di dalam respirator menandakan tidak adanya kebocoran.

Namun, bila terasa airan udara di muka atau mata, maka masih ada kebocoran pada penggunaan respirator. Untuk itu, ulangi lagi uji kerapatan respirator hingga benar-benar tertutup rapat dan tidak ada kebocoran.

Baca juga: Riau Dikepung Kabut Asap, Apakah Hujan Buatan Bisa Dijadikan Solusi?

Periksa juga segel negatif dengan menarik napas dalam-dalam. Bila tidak ada kebocoran, maka tekanan negatif di dalam respirator akan membuat respirator menempel di wajah.

Kebocoran bisa menyebabkan hilangnya tekanan negatif di dalam respirator dan membuat udara bisa masuk melalui celah-celah segelanya.

5. Penggunaan respirator partikulat tidak boleh melebihi delapan jam. Jika sudah melebihi batas waktunya, maka respirator harus diganti dengan yang baru.

Bila sudah selesai menggunakannya, buanglah respirator ke tempat sampah yang sudah disediakan (tempat sampah tertutup).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau