Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Ekowisata, Hutan Papua dan Kekayaannya Bisa Terlestarikan

Kompas.com - 12/09/2019, 20:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para pelestari lingkungan tengah berupaya melestarikan kekayaan alami tanah dan hutan Papua melalui ekowisata.

Pasalnya, hutan hujan tropis di Indonesia telah menyusut dengan drastis dan seiring berjalannya waktu, tak banyak hutan yang tersisa di Sumatera dan Kalimantan.

Papua juga memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia berada. Ada lebih dari 20.000 spesies tanaman, 602 jenis burung, 125 mamalia dan 223 reptil di Papua.

Untuk melindunginya, para pegiat lingkungan berpendapat bahwa solusinya adalah pemanfaatan ekowisata.

Pasalnya, pemanfaatan jasa lingkungan melalui ekowisata dapat menjadikan hutan tetap lestari, menghentikan pembalakan liar dan perburuan, dan memberi masyarakat Papua manfaat finansial.

Baca juga: Alasan Kita yang Tinggal di Kota Juga Harus Peduli Hutan

Pengelola Isyo Hill-Rhepang Muaif, Alex Waisimom, mengatakan dalam acara Mari Cerita Papua oleh Econusa di Jakarta, Rabu (11/9/2019) bahwa melalui ekowisata, maka masyarakat akan memetik manfaat dari hutan tanpa merusak, sambil memastikan generasi mendatang masih dapat menikmati hutan dan keragaman hayatinya.

Menurut Alex, upaya perlindungan yang hanya berfokus pada melawan penebangan liar belum tentu bisa menjamin pelestarian alam di tanah Papua.

Oleh karena itu, perlu adanya alternatif lain yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum, khususnya masyarakat Papua sendiri.

Pengelolaan hutan Papua dengan ekowisata juga dapat memberikan manfaat seperti banyak pengunjung yang datang karena ingin tahu ada apa saja di hutan Papua.

Alex meyakini bahwa bila masyarakat Papua bisa merasakan peningkatan ekonomi dari ekowisata ini, maka mereka akan dengan sendirinya menjaga alam dan hutan. 

"Semua orang di Papua bergantung dengan alam, jadi kalau dengan ekowisata ini, meski diubah modern, tapi yang jelas tidak merusak alam," ujar Alex.

Baca juga: Bagaimana RFCx Melindungi Hutan dengan Ponsel Huawei Lama?

Pada saat ini, sudah ada 10 suku yang mendedikasikan lahan seluas 98.000 hektar sebagai hutan lindung dan ekowisata.

Jika berekowisata ke daerah tersebut, pengunjung akan dapat langsung melihat betapa indahnya hutan Papua dengan beragam jenis pohon dan burung-burung, termasuk cendrawasih, yang berkeliaran di alam bebas. Pengunjung juga dapat bisa mendapat pengalaman menginap di alam.

Terdapat enam spesies cendrawasih yang dapat dilihat wisatawan. Selain cendrawasih, masih ada 78 spesies burung lain yang bermukim di hutan.

Ady Kristanto, pengamat burung dan fotografer alam yang hadir dalam acara yang sama, turut berkata bahwa tanah papua memiliki lebih dari 602 jenis burung yang harus dilindungi, dan ekowisata salah satu cara melindungi burung endemik Papua.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau