Bahkan mendaur ulang pun tidak selamanya sempurna, karena proses ini menghabiskan banyak energi, menghasilkan emisi gas rumah kaca melalui pengangkutan gelas ke fasilitas yang tepat. Proses ini bisa tidak efisien karena adanya kontaminasi dari pembuangan yang salah.
Setelah Anda memperhitungkan semua beban lingkungan yang timbul di seluruh produksi, penggunaan dan pembuangan gelas kopi, pilihan yang lebih baik di beberapa daerah adalah membawa gelas sekali pakai ke pabrik energi-untuk-limbah daripada mengangkut untuk didaur ulang dalam jarak jauh.
Pencarian untuk solusi yang lebih berkelanjutan belum usai. Misalnya, perusahaan bernama Cupffee telah meluncurkan gelas kopi terbuat dari biskuit wafer yang dapat dimakan.
Tetapi perlu diingat bahwa gelas kopi hanya 0,7% dari keseluruhan limbah kemasan di Inggris.
Diperkirakan bahwa wadah kopi sekali pakai untuk bisa dibawa pulang menghasilkan kurang dari 5% dari total jejak karbon (pertimbangkan juga: minyak yang digunakan dalam pupuk di perkebunan, bahan bakar jet yang digunakan untuk mengangkut biji kopi, energi yang digunakan untuk memanaskan kopi, dan sebagainya).
Ada risiko bahwa keunggulan mereka bisa mengambil fokus dari masalah yang lebih besar.
Sementara itu, mengapa tidak memutuskan untuk menikmati kopi dengan cangkir porselen? Dan, jika Anda menemukan cangkir kopi yang tertinggal, Anda dapat melakukan perbuatan baik hari itu dengan membawanya ke tempat pengumpulan terdekat.
Caroline Wood
PhD researcher in Plant Biology / Food Security, University of Sheffield
Artikel ini ditayangkan atas kerja sama Kompas.com dan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambilkan dari artikel berjudul "Pikir lagi, cangkir kopi yang dapat digunakan lagi belum tentu lebih baik dari yang sekali pakai".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.