KOMPAS.com - Studi terbaru yang terbit di jurnal Environmental Science & Technology mematahkan klaim tentang plastik biodegradable yang mudah terurai.
Seperti diberitakan sebelumnya, ahli biologi kelautan Inggris Richard Thompson membuktikan bahwa plastik biodegradable yang terkubur dalam tanah tetap utuh selama tiga tahun dan plastik biodegradable yang direndam di laut dengan cepat berubah menjadi mikroplastik.
Studi Thompson pun menarik perhatian banyak ahli di berbagai bidang. Mereka mengatakan, Thompson berhasil menghadirkan data tentang keterbatasan plastik biodegradable dan plastik kompos yang saat ini menjadi pilihan banyak orang.
Baca juga: Diklaim Mudah Terurai, Plastik Ini Tetap Utuh Setelah 3 Tahun Dikubur
Seorang ahli kimia Ramani Narayan memberi tambahan, plastik kompos yang juga dipakai sebagai sampel di penelitian Thompson sebenarnya tidak dirancang untuk bertahan lama.
Peraturan industri di AS menyarankan plastik kompos dibuang di pembuatan kompos, dan oleh karena itu memerlukan instruksi label yang jelas terkait hal tersebut.
"Plastik kresek kompos hanya dapat terurai secara alami di lingkungan pengomposan industri dan dimaksudkan dibuang di lingkungan tersebut," ujar Narayan dilansir National Geographic, Minggu (28/4/2019).
Selain itu, produsen terbesar produk oxo-biodegradable di Inggris Symphony menjelaskan, oxo-biodegradable tidak dimaksudkan untuk terdegradasi di tempat pembuangan sampah atau tenggelam di lautan.
"Sebaliknya, plastik kresek oxo-biodegradable dimaksudkan untuk terurai di lanskap terbuka atau permukaan laut," ujar Michael Stephen, wakil ketua Symphony.
Stephen melanjutkan, plastik oxo-biodegradable mengandung zat penstabil yang membuat plastik lebih bermanfaat dan tahan sampai 18 bulan.
"Ketika zat stabilizer habis dan produk mencapai akhir masa manfaatnya, maka katalis (zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan, red) akan mulai menurun," ujar Stephen.
Waktu yang diperlukan untuk terurai bervariasi. Pada lingkungan hangat, plastik biodegradable akan terurai dalam setahun. Sementara pada lingkungan lembab atau dingin, proses degradasi terjadi dalam dua sampai tiga tahun.
"Namun degradasi ini terhitung jauh lebih cepat dibanding plastik konvensional yang butuh waktu untuk terurai selama puluhan hingga ratusan tahun," papar Stephen.
Baca juga: Jangan Cuma Nyinyir, Kenali Bagaimana Plastik Bahayakan Bumi
Melalui studi ini, Thompson berharap kita lebih bijak dalam memakai dan memilih plastik sesuai dengan lingkungan.
Lingkungan seperti stadion sepak bola misalnya, mungkin lebih cocok dengan produk plastik kompos. Pembungkus makanan sekali pakai atau yang masih ada sisa makanannya bisa dikumpulkan di satu tempat dan limbahnya diproses di pengomposan industri.
Dari semua jenis plastik yang ada, Thompson menyarankan yang terbaik adalah menggunakan produk atau tas belanja yang bisa dipakai berulang kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.