Namun, mereka terurai saat berada di fasilitas pengomposan industri yang diproses bersama dengan limbah makanan. Selain itu, dalam prosesnya, mereka butuh terpisah dari material yang tidak bisa terurai.
Dengan sedikit perencanaan, gelas-gelas yang dapat terurai tersebut dapat digunakan, seperti yang diperlihatkan dalam Olimpiade London 2012, tapi saat ini Inggris belum mengatur tentang kemasan yang bisa terurai.
Untuk saat ini, gelas-gelas terurai hanya tersedia di lingkungan tertentu, seperti kantin atau tempat wisata yang hanya menggunakan tipe gelas seperti itu.
Nampaknya, gelas kertas sekali pakai masih akan digunakan untuk waktu yang lama.
Hal tersebut tidak terlalu buruk, bahkan sebelum Fearnley-Whittingstall mengangkat isu tersebut, karena semua pihak yang berkepentingan dengan keberadaan gelas kopi – mulai dari manufaktur gelas kertas hingga ke pemrosesan sampah –, telah membentuk Grup Pemulihan dan Daur Ulang Kertas (PCRRG).
Mereka menyadari bahwa serat kertas dari pohon yang digunakan dalam setiap cangkir dapat menjadi sumber daya yang berharga, seandainya lapisan plastik bisa dihilangkan.
Teknologi sudah ada, awalnya dikembangkan untuk mendaur ulang karton cair dengan bungkus Tetra Pak.
Pada dasarnya, karton (atau gelas) dicampur dengan air dan diaduk dalam mesin cuci raksasa selama 20 menit, yang memungkinkan lapisan plastik dipisahkan.
Serat kertas tersebut lalu digunakan lagi, sedangkan lapisan plastik didaur ulang untuk kebutuhan furnitur taman atau bahan bangunan.
Saat ini, baru tiga pabrik menerima gelas kopi tersebut di Inggris : jika digabungkan, pabrik-pabrik tersebut memiliki kapasitas untuk mendaur ulang lebih dari 4,5 miliar gelas setiap tahun. Angka ini jauh di atas perkiraan 2,5 miliar yang dikonsumsi Inggris setiap tahun (dan itu tanpa mengganti karton jus dan penggunaan lainnya.
Tetapi bahkan jika kapasitas tersedia, infrastruktur dan ekonomi dari pengumpulan gelas-gelas tersebut juga harus bekerja.
Dalam konteks tanggung jawab sosial perusahaan, sebagian besar rantai utama menerima gelas bekas untuk didaur ulang, bahkan jika dibeli di tempat lain.
Ditambah lagi, Costa Coffee bahkan membayar subsidi £70 (Rp 1,2 juta) kepada para pengumpul sampah untuk setiap ton cangkir kopi yang didaur ulang. Hal ini meningkatkan nilai cangkir itu sebesar 150% dan memberikan insentif ekonomi untuk mengalihkan gelas-gelas tersebut dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Pasar terbaru juga meningkatkan permintaan untuk gelas kopi daur ulang, misalnya Selfridges yang kini juga “upcycling” gelas kopi sebagai bahan kantong kuningnya yang khas.
Pendekatan ini telah membuat kemajuan besar, dengan jumlah cangkir kopi yang didaur ulang melonjak dari satu dalam 400 pada 2016 menjadi satu dalam 25 pada 2018.