Asam jawa
Bahan lain yang juga tak kalah sering dicampur bersama jamu pelancar ASI yakni asam jawa. Ada berbagai kandungan zat gizi di dalam bahan alami yang satu ini.
Mulai dari protein, lemak, hidrat arang, kalsium, vitamin A, vitamin B1, hingga vitamin C. Melihat aneka kandungan kimiawi yang ada di dalam asam jawa, membuat bahan tradisional yang satu ini kerap digunakan dalam pembuatan jamu untuk ibu menyusui.
Hal ini dikarenakan asam jawa dinilai bisa membantu menjaga kesehatan fisik ibu nifas, sekaligus mempercepat pemulihan tubuh pasca melahirkan. Dengan begitu, secara tidak langsung asam jawa dapat memengaruhi produksi ASI selama menyusui.
Tidak berhenti sampai di situ, asam jawa juga sudah sejak lama dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Contohnya asma, batuk, demam, alergi, luka, bisul, hingga bengkak pada kulit karena disengat serangga.
Adas
Adas merupakan salah satu komponen yang biasanya dijadikan bahan dalam pembuatan minyak telon. Meski begitu, tanaman yang satu ini juga kerap dimanfaatkan untuk menghasilkan jamu pelancar ASI.
Ini karena adas mengandung senyawa flavonoid dan coumarins. Kedua senyawa tersebut termasuk dalam kelompok fitoestrogen yang dapat membantu merangsang produksi ASI.
Lempuyang
Selain bisa dimanfaatkan dalam campuran jamu pelancar ASI, lempuyang juga bermanfaat untuk mengembalikan kondisi kesehatan tubuh ibu setelah melahirkan.
Daun katuk
Di samping kaya akan kandungan protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, vitamin B1, dan Vitamin C, daun dengan nama latin Sauropus androgynus ini juga dipenuhi oleh zat polifenol dan steroid.
Kandungan polifenol dan steroid dapat meningkatkan jumlah hormon prolaktin di dalam tubuh. Tingginya kadar prolaktin berperan dalam peningkatan jumlah ASI pada payudara, sekaligus mempercepat dan melancarkan produksinya.
Berbagai kandungan zat gizi dalam daun katuk tersebutlah yang nantinya dapat membantu mencukupi kebutuhan zat gizi harian Anda dan si kecil.
Daun bangun-bangun alias daun jintan
Bahkan, bisa turut memengaruhi peningkatan berat badan bayi dan memenuhi kebutuhan mineral di dalam tubuh. Meliputi zat besi, kalium, seng, dan magnesium.
Menariknya, kandungan kalium di dalam daun bangun-bangun bisa berkhasiat untuk membersihkan darah, melawan serangan infeksi, dan memberikan rasa tenang. Alhasil, proses menyusui bisa lebih mudah dan lancar.
Itulah mengapa pada beberapa jamu pelancar ASI, daun bangun-bangun dijadikan sebagai salah satu bahan dasarnya. Terlepas dari hal tersebut, jenis daun yang satu ini ternyata juga kaya akan berbagai zat gizi penting bagi tubuh ibu dan bayi.
Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gram (gr) daun bangun-bangun tersimpan aneka nutrisi. Mulai dari 27 kalori, 1,3 gr protein, 0,6 gr lemak, 4 gr karbohidrat, hingga 1 gr serat.
Berbagai vitamin dan mineral juga tak kalah banyak terkandung di dalam daun bangun-bangun. Baik itu kalsium, natrium, zat besi, fosfor, kalium, vitamin B, vitamin C, dan lain sebagainya.