Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seri Baru Jadi Ortu: 3 Hal yang Picu Janin Gagal Berkembang

Kompas.com - 27/08/2019, 18:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber

Seri Baru Jadi Ortu: 3 Hal yang Picu Janin Gagal Berkembang Dalam Kandungan

KOMPAS.com - Beberapa calon orangtua pernah mengalami hal pahit dan tidak diinginkan seperti janin gagal berkembang dalam kandungan. Namun, apa yang memicu masalah ini?

Janin yang tidak berkembang digambarkan sebagai kondisi pertumbuhan janin yang lambat alias tertunda. Dalam dunia medis, pertumbuhan janin yang tertunda dikenal dengan istilah Intrauterine Growth Restriction (IUGR).

Janin dikatakan IUGR apabila pertumbuhan bayi tidak sesuai dengan usia kehamilan. Tumbuh kembang janin yang lambat ini menandakan ukuran bayi lebih kecil dari ukuran rata-rata pada usia kehamilan tersebut.

Misalnya Anda sudah hamil 12 minggu, namun perkembangan dan berat janinnya masih seperti usia di bawah 12 minggu.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Anak Ikut Les Sejak Kecil, Apa Baik untuk Perkembangannya?

Penyebab janin tidak berkembang

Bayi mungkin tidak tumbuh dengan baik jika dia tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkannya untuk berkembang.

Berikut penyebab paling umum janin tidak berkembang:

Kondisi medis ibu

Janin Anda mungkin dikatakan terlambat berkembang alias mengalami IUGR apabila Anda mengidap penyakit jantung, ginjal, paru-paru, gangguan pembekuan darah, anemia sel sabit, atau diabetes.

Selain itu, IUGR bisa terjadi pada janin apabila Anda mengalami preeklampsia selama kehamilan trimester kedua, hipertensi kronis, atau keduanya sekaligus.

Kelainan plasenta

Plasenta adalah organ yang berfungsi mengirim nutrisi dan oksigen untuk janin di dalam kandungan.

Jika bentuk plasenta tidak sempurna atau ukurannya terlalu kecil, maka organ ini tidak dapat menjalani fungsinya dengan baik.

Kondisi inilah yang memungkinkan janin mengalami IUGR karena mengalami defisiensi nutrisi atau oksigen sehingga janin tidak berkembang sewajarnya sesuai usia.

Faktor lainnya

  • Terjadi pada kehamilan kembar dua atau lebih
  • Konsumsi obat-obatan terlarang, merokok
  • Infeksi tertentu yang Anda miliki seperti toksoplasmosis, rubella, sifilis, atau cytomegalovirus (CMV)

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Lebih dari Usia 2 Tahun Anak Tak Lagi Butuh Susu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com