Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Benarkah Pakai Jilbab Bikin Kekurangan Vitamin D? Ahli Menjawab

Kompas.com - 28/07/2019, 17:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Salah satu yang berperan adalah ultraviolet-B (UV-B) dari cahaya matahari. Orang yang kekurangan paparan cahaya matahari berisiko kekurangan vitramin D.

Sumber vitamin D awal berasal dari makanan dalam bentuk 7-dehidrokalsiferol atau yang lebih dikenal sebagai prekursor (calon) vitamin D.

Vitamin D ini bersifat larut dalam lemak, sehingga sumber-sumber makanan yang mengandungnya adalah makanan yang juga sebagai sumber asam lemak tubuh, seperti telur, ikan, daging dan kacang-kacangan.

Jumlah prekursor vitamin D yang dikonsumsi akan berbanding lurus dengan konsumsi lemak seseorang. Begitu juga dengan proses pencernaan dan penyerapannnya, yang beriringan dengan proses pencernaan dan penyerapan lemak. Ada peranan asam empedu dan enzim-enzim yang berperan pada pencernaan lemak tersebut.

Setelah melalui proses percernaan dan penyerapan, sumber vitamin D yang dikonsumsi akan dibawa ke seluruh tubuh. Jika sampai pada permukaan kulit, 7-dehidrokalsiferol akan diubah menjadi vitamin D atau kalsiferol oleh sel-sel keratinosit, dengan bantuan UV-B cahaya matahari.

Semakin lama seseorang terpapar cahaya matahari semakin banyak pula proses pembentukan vitamin D tersebut. Semakin banyak kulit yang terbuka, semakin banyak pula vitamin D yang terbentuk.

Kebutuhan cahaya matahari untuk sintesis vitamin D dapat terpenuhi dengan waktu paparan selama rata-rata 10-15 menit saja sehari dalam 3-4 kali semingggu.

Kalsiferol yang terbentuk pada kulit, juga belum merupakan vitamin D aktif. Ia akan ditranspor ke hati dan diubah menjadi kalsifediol. Lalu ditranspor lagi ke sel-sel jaringan ginjal dan diubah menjadi 25-hidroksikalsiferiol-D3 atau kalsitrol.

Kalsitrol inilah yang merupakan vitamin aktif dalam metabolisme kalsium dan fosfat dan membantu kestabilan kekebalan tubuh.

Dampak kurang vitamin D

Vitamin D berfungsi dalam penyerapan kalsium dan fosfat untuk pembentukan tulang yang kuat dan keseimbangan proses kekebalan tubuh.

Bila terjadi kekurangan vitamin D akan berdampak pada pembentukan tulang yang tidak sempurna. Jika kekurangan vitamin terjadi pada usia dini atau anak-anak dapat terjadi riketsia (kelainan bentuk tulang) dan ostemolasia (kerapuhan tulang). Tulang yang rapuh dengan trauma yang ringan saja dapat mudah terjadi patah tulang.

Pertumbuhan tulang yang tidak sempurna pada anak ini bisa terlihat tungkai yang seperti “X” atau “O”. Begitu juga pada usia dewasa, kekurangan vitamin D akan cepatnya terjadi osteoporosis, yang dapat terjadi pada usia yang lebih dini.

Faktor risiko kekurangan vitamin D

Kekurangan vitamin D dapat terjadi akibat gangguan salah satu rantai produksinya. Mulai dari asupan makanan, pencernaan dan absorbsi, paparan cahaya matahari, gangguan hati dan ginjal.

Risiko kekurangan vitamin D pada masyarakat dapat bermula dari rendahnya asupan prekursor vitamin D yang terdapat pada sumber-sumber makanan berlemak dan mengandung kolesterol.

Ketakutan berlebihan terhadap kolesterol dan lemak sehingga sangat membatasi makanan tersebut sekaligus berdampak terhadap defisiensi vitamin D. Inilah risiko utama yang terjadi pada masyarakat modern saat ini. Akibat ketakutan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, lalu menghindari makanan-makanan sumber lemak, yang dapat menjadi faktor kurangnya vitamin-vitamin terlarut dalam lemak, termasuk vitamin D.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com