Pengamatan dengan teleskop hanya mungkin dilakukan jika langit cerah. Cuaca belakangan yang kerap berawan menjadi salah satu penghalang pengamatan Saturnus.
Untuk menggunakan teleskop, bisa memilih tempat yang lapang ataupun rooftop. Selain itu, sebaiknya lokasi pengamatan juga cukup gelap.
4. Bisa Diamati Sepanjang Malam pada Juli dan Agustus
Saturnus bisa diamati sepanjang malam pada bulan Juli dan Agustus 2019. Meski demikian, magnitudonya akan bervariasi.
Setelah oposisi pada Rabu malam ini, jarak Saturnus dan Bumi akan semakin menjauh. Dengan demikian, ke depan Saturnus hanya bisa diamati dengan teleskop.
Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Bukan Air, Hujan di Jupiter dan Saturnus Berupa Berlian
Bulan Agustus misalnya, magnitudo saturnus akan menjadi 0,3. Lebih redup dan lebih sulit diamati dengan mata telanjang, terutama dalam masa pancaroba.
5. Tampil Bersama Jupiter
Rabu malam nanti, Saturnus takkan tampil sendirian. Planet yang konon memiliki lautan di bawah lapisan esnya itu akan terlihat bersama Jupiter.
Jupiter akan berada di posisi yang lebih tinggi dari Saturnus. Plus, karena jarak dan ukurannya yang lebih besar, Jupiter akan tampak lebih terang.
Baca juga: Jupiter Akan Berbalik Arah, Apakah Ada Efek Bagi Bumi?
Malam nanti, Jupiter akan punya magnitudo -2,54. Dengan magnitudo ini, Jupiter bakal mudah dilacak tanpa alat bantu apapun.
Saturnus dan Jupiter akan tampil bersama sepanjang Juli dan Agustus. Sesekali, mereka akan ditemani Bulan dan Venus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.