Deodoran membuat ketiak menjadi kurang ramah bagi bakteri dan menutupi bau keringat dengan parfum, sehingga cocok digunakan oleh orang yang tidak terlalu banyak berkeringat, tetapi memiliki masalah bau badan. Sementara itu, antiperspiran menutup kelenjar keringat sehingga cocok digunakan oleh orang yang produksi keringatnya berlebih.
4. Gunakan pakaian dengan bahan alami
Bahan alami, seperti katun, membuat keringat lebih mudah menguap daripada bahan-bahan poliester, nilon dan rayon. Dengan demikian kemungkinan keringat untuk menempel pada tubuh dan dipecah oleh bakteri bisa berkurang.
5. Mencukur bulu atau waxing
Bulu di area ketiak dan kemaluan membuat keringat sulit menguap. Alhasil, bakteri sering kali berlindung di area ini. Oleh karena itu, mencukur atau sekadar memotong pendek bulu di area ini bisa sangat efektif dalam mengontrol bau badan.
Bila segala cara telah Anda lakukan dan gagal, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan ahli.
Dokter bisa meresepkan antiperspiran atau deodoran yang lebih kuat, memberi antibiotik yang bisa mengurangi jumlah bakteri di kulit, menyuntikkan botoks yang menghentikan aktivitas kelenjar keringat, mengaplikasikan laser yang bisa menyusutkan kelenjar keringat atau bahkan melakukan bedah yang bisa membuang kelenjar keringat bagi kasus-kasus ekstrem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.