Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Jakarta Buruk saat Pagi, Greenpeace Minta Pemerintah Buka Data

Kompas.com - 26/06/2019, 14:05 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Menurut data AirVisual, situs penyedia peta polusi online harian kota-kota besar di seluruh dunia, pada Selasa (25/6/2019) pukul 8.00 WIB Jakarta menempati urutan pertama kota dengan tingkat polusi tertinggi.

Kemarin, Nilai Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta 240 atau dalam kategori sangat tidak sehat. Kategori sangat tidak sehat berada di rentang nilai AQI 200-300, dan dapat memengaruhi kesehatan masyarakat.

Pada Selasa sekitar pukul 12.24 nilai AQI Jakarta menunjukkan angka 164 dan berada di urutan nomor 4 setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago.

Meski begitu, angka ini masih berada di kategori tidak sehat, yakni antara 151-200.

Baca juga: Polusi Udara, Pembunuh Senyap di Ibu Kota

Namun, apa yang dimaksud AQI?

Berdasar keterangan laman airnow.gov, penghitungan AQI berdasarkan lima polutan udara utama, yakni ozon tingkat dasar, polusi partikel, karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen dioksida.

Dalam hal ini, partikel ozon dan udara di permukaan tanah merupakan dua polutan yang menimbulkan ancaman terbesar bagi kesehatan manusia.

Nilai AQI mulai dari 0 sampai 500. Semakin tinggi nilai AQI, artinya semakin besar tingkat polusi udara dan semakin besar masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan.

Jika nilai AQI berada di bawah 100, ini sudah sesuai dengan standar kualitas udara untuk polutan dan aman untuk kesehatan. Namun jika sudah di atas 100, udara dianggap sebagai masalah bagi kelompok orang tertentu yang sangat sensitif.

Perlu digarisbawahi, situs ini mengukur indeks standar pencemaran udara (ISPU) di kota-kota besar dunia, dengan alat pemantau yang dipasang di kompleks Kedutaan Besar AS di tiap negara. Artinya, data yang dipantau secara real time dapat berubah setiap saat.

Keadaan polusi udara berdasar alat SPKU yang dimiliki Indonesia

Selama ini Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di ibu kota diukur berdasar 5 stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) yang ada di Provinsi DKI Jakarta.

5 SPKU tadi berada di Bundaran HI, Kelapa Gading, Jagakarsa, Lubang Buaya, dan Kebon Jeruk.

Bondan Andriyanu, Juru Kampanye Energi Greenpeace Indonesia mengatakan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta meningkat pada pagi hari.

"Memang di Jakarta biasanya kalau pagi tinggi banget, menjelang siang mulai jam 10 (pagi) sudah mulai menurun," ujar Bondan kepada Kompas.com, Rabu (26/6/2019).

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau