"Dibutuhkan waktu sekitar satu jam untuk membakar sekitar 500 kalori, sedang hanya butuh dua menit untuk memakan kue dengan jumlah kalori yang sama," lanjutnya.
Baca juga: Lari Kuatkan Memori Otak, Apalagi jika Dilakukan saat Stres
Olahraga meningkatkan nafsu makan
Di sisi lain, lari dan olahraga lain juga dapat meningkatkan nafsu makan.
Studi yang dilakukan oleh Loughborough University menemukan, olahraga dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan kadar peptida YY, hormon yang menekan nafsu makan dan mengurangi ghrelin yang menstimulasi nafsu makan. Namun, efek ini hanya berlangsung selama satu jam saja.
Berdasarkan studi lain yang dilakukan oleh University of Massachusetts, ditemukan bahwa olahraga meningkatkan rasa lapar melalui peningkatan kadar insulin dan leptin, yang bertugas merangsang nafsu makan.
Relaksasi pasca lari
Hal lain yang juga menghambat penurunan berat badan adalah perilaku seseorang pasca lari, di mana seringkali kita menghabiskan waktu lama untuk bersantai dan beristirahat setelah berlari atau berolahraga.
"Terdapat studi yang menunjukkan bahwa orang yang berlari selama 30-40 menit, tiga atau lima hari per minggunya, tidak melakukan aktivitas berat lain setelah berlari," papar Gaesser.
Gaesser menjelaskan bahwa secara normal, seseorang beraktivitas dengan melangkah sebanyak 7000 langkah kaki per harinya, namun pada studi ini, orang yang berlari rutin justru hanya melangkah sebanyak 4000-5000 langkah saja.
Hal ini terjadi karena seseorang seringkali terlalu menilai tinggi kalori yang dibakar saat berlari, sehingga cenderung malas untuk bergerak setelahnya.
Baca juga: Naik Eskalator, Efisiennya Berdiri, Jalan, atau Lari?
Manfaat berlari dan rekomendasi
Meski demikian, bukan berarti kita perlu berhenti lari secara rutin.
Secara umum, berlari memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah dapat meningkatkan metabolisme hampir seluruh tubuh, karena melibatkan banyak kerja otot secara bersamaan. Selain itu, berlari rutin juga dapat meningkatkan mood harian.
Sedangkan untuk mengurangi berat badan, disarankan untuk mengombinasikan lari dengan aktivitas fisik lain, misalnya mengangkat beban.
Selama kita berlari, terjadi proses pembakaran kalori dalam jumlah yang relatif besar, namun pembakaran kalori tersebut terhenti seketika setelah kita berhenti berlari.
Di sisi lain, saat kita melakukan aktivitas fisik tinggi, seperti misalnya mengangkat beban, selain pembakaran kalori, terjadi pula proses pembentukan otot. Artinya, otot masih terus bekerja bahkan setelah kita beristirahat. Hal ini meningkatkan jumlah kalori yang dibakar sekaligus membentuk massa otot yang lebih tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.