Di internet, seseorang bebas membuat dan menggunakan akun anonim yang berlainan dengan identitas aslinya di dunia nyata.
Dengan penggunaan "akun palsu" ini, seseorang akan merasa terlindungi dan tidak perlu mempertanggungjawabkan perkataannya, sehingga bebas berpendapat apa saja.
2. Invisibilitas
Komunikasi di internet sebagian besar menggunakan teks, sehingga pemakai internet tidak perlu menampilkan fisik atau wajahnya.
Tingkat kepercayaan diri seseorang dapat meningkat karena tidak perlu memperhatikan aspek suara, kefasihan, intonasi, dan bahasa tubuh.
Pengguna internet juga dapat bermain peran, dengan mengklaim identitas orang lain, memiliki kepribadian yang berbeda, atau mengaku berjenis kelamin lain.
Baca juga: Kencan Online Tak Seburuk Dugaan, Ini Faktanya...
3. Asinkronisitas
Komunikasi dalam internet tidak bersifat real time. Seseorang dapat begitu saja menghilang setelah menuliskan opininya kapan saja, atau bahkan menghapus akun pribadinya.
Di sisi lain, komunikasi tidak langsung ini juga dapat menyediakan waktu untuk mencerna dan memikirkan sesuatu yang akan disampaikan di internet.
4. Introjeksi solipsistik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.