KOMPAS.com - Ahli bedah di Rumah Sakit Johns Hopkins berhasil mentransplantasikan ginjal dari seorang pasien HIV positif ke penerimanya yang juga merupakan penderita HIV.
Kesuksesan ini merupakan terobosan medis yang akan memberikan harapan untuk ketersedian organ dan membantu mengubah persepsi mengenai HIV.
Sekarang, pendonor bernama Nina Martinez berusia 35 tahun serta penerima donor yang tidak disebutkan namanya sedang dalam tahap pemulihan.
Selama ini orang dengan HIV telah menghadapi tantangan untuk bisa menjadi penerima maupun menjadi pendonor ginjal. Barulah pada tahun 2016, Rumah Sakit Johns Hopkins melakukan tranplantasi, Namun, donor ginjal berasal dari orang yang sudah meninggal.
Baca juga: Mengenal Alasan di Balik Transplantasi Ginjal Selena Gomez
Martinez merupakan pendonor hidup pertama yang sukses melakukan transplantasi.
Meski begitu, pusat transplantasi organ sempat ragu untuk memberikan organ Martinez karena takut secara tidak sengaja justru menginfeksi penerima dengan virus atau mempercepat timbulnya AIDS pada orang tersebut.
Dokter berpikir obat-obatan yang diberikan untuk mencegah penolakan organ memungkinkan HIV untuk menyerang lebih banyak sel-sel tubuh dan menyebabkan penyakit ini makin tak terkendali.
Namun, akhirnya proses itu bisa berjalan dengan lancar. Penerima donor tidak perlu lagi melakukan dialisis ginjal dan bisa memiliki harapan hidup 20 hingga 40 tahun.
Dorrey Segev, salah satu ahli bedah Johns Hopkins yang melakukan transplantasi organ, mengatakan bahwa operasi itu tidak berbeda dengan transplantasi donor hidup lainnya yang telah ia lakukan karena HIV Martinez dikontrol dengan sangat baik oleh obat antiretroviral.
Setelah itu pun, Martinez dan penerima akan tetap menggunakan obat antiretroviral tanpa batas waktu untuk mengendalikan HIV mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.