Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Obesitas Bisa Melemahkan Fungsi Ginjal

Kompas.com - 31/01/2019, 12:46 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com — Ginjal merupakan salah satu organ terpenting yang dimiliki tubuh. Salah satu tugas penting ginjal adalah memisahkan limbah beracun untuk membuat tubuh tetap sehat.

Namun, ternyata, kualitas ginjal berkorelasi dengan bobot tubuh kita.

Sebuah studi besar yang terbit di BMJ bulan ini menemukan bahwa semakin gemuk tubuh seseorang, fungsi ginjal cenderung menurun dari waktu ke waktu.

Melansir Channel News Asia, Kamis (31/1/2019), temuan yang dilakukan sekelompok ahli dari negara bagian AS ini menemukan bahwa orang dengan obesitas parah cenderung dua kali lebih mungkin mengalami gangguan fungsi ginjal dibanding mereka yang kelebihan berat badan.

Baca juga: Seluk Beluk Penyakit Senyap Gagal Ginjal, Pemicu dan Terapinya

"Kelebihan berat badan terutama di sekitar perut berdampak pada efek metabolik yang merugikan ginjal," kata pemimpin studi Dr Alex Chang dari Sistem Kesehatan Geisinger di Danville, Pennsylvania, Negara Bagian AS.

Chang menuturkan, obesitas over membuat sistem saraf simpatis tubuh aktif sehingga melepaskan hormon yang dapat meningkatkan retensi natrium dan tekanan darah.

Kondisi ini juga membuat tubuh kesulitan mengeluarkan gula darah yang akhirnya menyebabkan obesitas.

Chang memperingatkan, semua hal yang telah disebutkan di atas adalah kondisi yang sangat buruk untuk ginjal. Peradangan karena obesitas dan lemak perut berlebih terbukti dapat merusak fungsi ginjal.

"Pertama, kelebihan berat badan meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis dan hormon yang menghasilkan peningkatan retensi natrium, juga meningkatkan tekanan darah," kata Chang.

"Kedua, kelebihan berat badan terbukti merusak kemampuan tubuh untuk mengirim glukosa dari darah ke sel. Hal ini yang menyebabkan diabetes," sambungnya.

Penelitian

Dalam studinya, Chang dan tim memeriksa 5,4 juta data orang dewasa dari 40 negara berbeda di Asia Timur, Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Utara. Data itu dikumpulkan selama 47 tahun sejak 1970 sampai 2017.

Untuk menunjang data, mereka juga mengamati 84.000 catatan orang yang berisiko tinggi menderita penyakit kardiovaskular dan lebih dari 19.000 orang dewasa dengan penyakit ginjal kronis.

Rata-rata setiap orang diamati perkembangan kesehatannya selama delapan tahun dan para ahli melacak orang yang memiliki catatan penurunan fungsi ginjal selama periode pengamatan.

Untuk memahami dampak besitas pada fungsi ginjal, mereka fokus mengamati indeks massa tubuh (BMI), rasio berat terhadap tinggi badan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau