Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 2 Pasien Atasi Nyeri Reumatik Autoimun dengan Agen Biologik

Kompas.com - 22/03/2019, 17:35 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Dokter Adhiatma Gunawan dan drg Rio Suwandi masih ingat bagaimana nyerinya ketika penyakit reumatik autoimun mereka menyerang. Diceritakan oleh mereka dalam konferensi pers oleh Novartis di Jakarta, Kamis (21/3/2019), rasanya sakit luar biasa.

Adhiatma yang akrab disapa Adhi didiagnosis memiliki Ankylosing Spondylitis (AS) pada 2012. Awalnya, dia hanya merasakan kaku dan nyeri di persendian tulang belakang bagian bawah, terutama pada pagi hari. Namun, perlahan-lahan rasa nyeri itu bertambah hingga pada 2017, nyerinya sudah tak tertahankan lagi.

“Sebenarnya dari 2012 hingga 2017 itu biasa-biasa saja. Enggak tahu pemicunya apa, tiba-tiba nyeri sekali sampai kalau naik tangga dan jalan kaki itu sakitnya luar biasa. Kalau (sakitnya) dibuat skala pribadi dari 1010, saya kasih 8 atau 9. Aktivitas jadi sangat terbatas karena rasa nyeri itu dan fungsionalnya terganggu,” ujarnya.

Baca juga: Dinosaurus Juga Bisa Sakit Rematik, Ini Buktinya

Sementara itu, Rio menderita Psoriatic Arthritis (PsA), radang sendi yang memengaruhi sebagian pasien psoriasis. Gejala yang paling kentara adalah bengkak di telunjuk tangan kanan, tetapi dia juga merasakan nyeri di sendi kaki setiap bangun tidur.

“Sakitnya itu kaya ditusuk-tusuk pakai jarum atau diiket kencang-kencang. Saya sampai enggak bisa jalan, ke toilet saja sampai harus minum painkiller (obat analgesik) dulu. Kalau diskala, saya sampai sembilan,” katanya.

Dia melanjutkan, saya selalu siap air minum dan painkiller. Kalau bangun tidur sudah mulai nyeri, langsung minum. Tunggu sampai mendingan, baru buru-buru jalan,” imbuhnya lagi.

Sama-sama reumatik autoium

Dr dr Rudy Hidayat, SpPD-KR, seorang dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan reumatologi, yang juga hadir di acara yang sama menjelaskan bahwa apa yang dialami Adhi dan Rio adalah dua penyakit autoimun yang termasuk di antara 150 jenis penyakit reumatik.

AS adalah penyakit autoimun yang menyebabkan radang di tulang belakang. Pasien dengan penyakit ini pada awalnya mengalami inflamasi pada ujung-ujung sendi yang bila tidak diatasi, akan tumbuh tulang baru sehingga tulang belakangnya tersambung menyerupai bambu dan tidak bisa ditekuk.

Sementara itu, PsA adalah artritis pada mereka yang sudah menderita psoriasis. Psoriasis sendiri merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit. Penyakit ini bisa bermanifestasi ke sendi dan menyebabkan PsA.

Baca juga: Begini Cara Stres Picu Kekambuhan Psoriasis

Penyakit ini juga menyerang sendi, umumnya pada bagian dan kaki. Namun, tidak menutup kemungkinan penderita PsA juga mengalami nyeri pada punggung bagian bawah. Bila tidak ditangani, PsA bisa berkembang menjadi artritis mutilans yang dapat menyebabkan cacat permanen pada tulang-tulang kecil di tangan.

“(Keduanya) sama-sama berfaktor genetik. Genetik yang paling berperan itu HLA-B27. Individu yang punya gen ini menjadi lebih rentan terkena dan menderita AS dan PsA, tetapi tidak pasti akan terkena (penyakit AS dan PsA),” kata Rudy.

Dibutuhkan pemicu eksternal, misalnya gaya hidup tidak sehat, serta paparan rokok dan logam berat, untuk membuat individu yang memiliki HLA-B27 untuk menjadi sakit.

Agen biologik

Nah, penanganan kedua penyakit ini adalah lebih banyak bergerak, menghindari berat badan berlebih dan minum obat anti nyeri. Pasien dengan PsA juga bisa meminum Disease Modyfing Antirheumatic Drugs (DMARDs) yang mampu memperlambat berkembangnya psoriasis artritis dan menghindarkan kerusakan permanen pada persendian.

Halaman:



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau