Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2016, 12:26 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelainan kulit psoriasis merupakan penyakit peradangan kronis dan bersifat autoimun. Penderita penyakit ini disarankan menjalankan hidup sehat dan menjaga berat badan tetap stabil untuk mencegah komplikasi.

Obesitas tak hanya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, tetapi juga memperburuk penyakit psoriasis itu sendiri.

"Pasien psoriasis yang obesitas, efeknya akan tidak baik, yaitu pengaruh ke derajat keparahan dan terhadap efektivitas terapi," kata Dr. Zairida Noor, Ms, SpGK dalam simposium Kepedulian Psoriasis di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Sabtu (26/11/2016).

Zairida menjelaskan, jaringan lemak adiposit yang berlebih saat kegemukan dapat menyebabkan peradangan. Jika pasien mengalami obesitas, maka peradangan pada kulit pun bisa menjadi lebih parah. Akhirnya, pengobatan yang dijalani sulit untuk mengatasi psoriasis.

Untuk itu, pasien psoriasis harus mengatasi kegemukan demi mengoptimalkan terapi psoriasis. Zairida mengungkapkan, dalam sebuah penelitian yang pernah dilakukan, mengatasi obesitas  terbukti turut meringankan gejala psoriasis.

Menurut Zairida, diet yang dilakukan untuk menangani obesitas tak perlu bermacam-macam. Cukup dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang. Mulailah dengan mengurangi gula garam, dan lemak. Kemudian, perbanyak konsumsi sayur dengan 3-4 porsi sehari dan ditambah makan buah setiap hari.

"Pasien obesitas harus ditangani. Yang belum obesitas harus dicegah. Jadi sekalipun belum obesitas tetap harus diatur dietnya dengan gizi seimbang," tegas Zairida.

Tak hanya diet, mengatasi masalah kegemukan juga harus diikuti dengan aktivitas fisik. Zairida menuturkan, aktivitas fisik sangat baik dilakukan pada pagi hari setelah bangun tidur. Sebab, aktivitas fisik di pagi hari dapat meningkatkan metabolisme tubuh. "Kalau metabolismenya lambat, akan berhubungan langsung dengan pembentukan jaringan adiposit tadi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com