Mereka menjadi perhatian dokter karena salah satunya memiliki organ genital yang ambigu.
Untuk melihat apakah fenomena itu mungkin lebih umum daripada yang diyakini dokter, tim Gabbett memeriksa data internasional dari 968 kembar fraternal dan orang tua mereka.
Namun, tidak ada yang menunjukkan pola yang sama.
Karena kombinasi aneh dari DNA yang diambil dari dua sperma, dokter khawatir bahwa si kembar mungkin rentan terhadap kanker organ reproduksi.
"Ternyata anak perempuan itu baru saja mengalami beberapa perubahan dalam ovariumnya yang membuat orang-orang tidak nyaman, jadi sayangnya dia harus mengangkat indung telurnya," kata Gabbett.
"Sementara sang anak laki-laki terus dipantau testisnya dengan USG," sambungnya.
Anak perempuan itu juga memiliki gumpalan darah di lengannya, namun hal itu tidak dianggap terkait dengan pembuahan tidak lazim yang dialaminya.
"Selain itu, kedua bayi kembar itu adalah anak-anak yang cantik, baik, dan sehat," kata Gabbett.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.