KOMPAS.com - Para dokter di Australia mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi kasus kembar kedua yang tampaknya lahir dari pertemuan satu telur dan dua sel sperma.
Bayi kembar laki-laki dan perempuan itu memiliki DNA ibunya, tetapi DNA ayah yang berbeda-beda pada setiap bayi.
Mereka disebut sebagai kembar semi-identik dan sebuah penelitian baru di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa kembar seperti itu sangat langka. Satu-satunya kasus yang dilaporkan terungkap pada 2007.
Hampir semua kembar adalah kembar fraternal (dua sel telur dan dua sel sperma menciptakan dua embrio terpisah) atau kembar identik (satu embrio terbelah dua sebelum melanjutkan perkembangan normal masing-masing).
"Ini menegaskan bahwa ada jenis kembar ketiga, yang bukan kembar fraternal maupun identik. Ini akan terasa aneh karena berada di tengah-tengahnya," kata kepala penulis Dr. Michael Terrence Gabbett dari Universitas Teknologi Queensland di Brisbane kepada Reuters Health melalui telepon.
Setiap sel sperma mengandung setengah DNA ayah. Tapi dari satu sperma dengan sperma lainnya tidak identik karena setiap pria memiliki campuran materi genetik dari kedua orang tuanya, dan setiap saat DNA lengkap itu akan berubah menjadi sperma.
Sebagai contoh, beberapa sperma akan mengandung salinan kromosom Y ayah yang menghasilkan anak laki-laki dan beberapa juga akan membawa kromosom X ayah yang akan berkembang menjadi anak perempuan.
Dalam kasus kembar di Australia, yang sekarang berusia empat tahun dan tinggal di Brisbane, sel telur ibunya dibuahi dengan satu sperma yang membawa kromosom X dan satu sperma yang membawa kromosom Y.
Karena USG (ultrasonografi) diambil pada awal kehamilan menunjukkan bahwa kedua janin memiliki plasenta yang sama, dokter menganggap janin itu adalah kembar identik.
Tetapi ketika melakukan USG delapan minggu kemudian, hasilnya adalah satu anak merupakan anak laki-laki dan satunya adalah anak perempuan.
Ini merupakan sesuatu yang dianggap mustahil untuk kembar identik.
Tim Gabbett seketika mengetahui bahwa sesuatu yang luar biasa telah terjadi. Para peneliti mengatakan bahwa setelah pembuahan, DNA dari sel telur dan dua sel sperma terbelah, kemudian terbagi menjadi tiga embrio.
Dua di antaranya memiliki cukup DNA sel telur dan DNA sel sperma untuk membuat embrio terus hidup. Embrio yang tersisa, yang hanya memiliki DNA sel sperma, tidak dapat hidup.
Anak laki-laki dan perempuan kembar itu ditemukan memiliki 100 persen DNA ibu yang sama, tetapi hanya membawa 78 persen identik dengan DNA pihak ayah.
Satu-satunya kasus lain dari apa yang disebut kembar sesquizygotic yang pernah dilaporkan ini, diidentifikasi pada 2007.
Mereka menjadi perhatian dokter karena salah satunya memiliki organ genital yang ambigu.
Untuk melihat apakah fenomena itu mungkin lebih umum daripada yang diyakini dokter, tim Gabbett memeriksa data internasional dari 968 kembar fraternal dan orang tua mereka.
Namun, tidak ada yang menunjukkan pola yang sama.
Karena kombinasi aneh dari DNA yang diambil dari dua sperma, dokter khawatir bahwa si kembar mungkin rentan terhadap kanker organ reproduksi.
"Ternyata anak perempuan itu baru saja mengalami beberapa perubahan dalam ovariumnya yang membuat orang-orang tidak nyaman, jadi sayangnya dia harus mengangkat indung telurnya," kata Gabbett.
"Sementara sang anak laki-laki terus dipantau testisnya dengan USG," sambungnya.
Anak perempuan itu juga memiliki gumpalan darah di lengannya, namun hal itu tidak dianggap terkait dengan pembuahan tidak lazim yang dialaminya.
"Selain itu, kedua bayi kembar itu adalah anak-anak yang cantik, baik, dan sehat," kata Gabbett.
https://sains.kompas.com/read/2019/03/02/115955323/paling-langka-di-dunia-bayi-kembar-dari-1-sel-telur-dan-2-sperma