Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Langka, Perempuan Ini adalah Saudara Kembar bagi Dirinya Sendiri

Kompas.com - 02/03/2018, 12:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com — Bayangkan Anda memiliki saudara kembar, tapi saudara kembar itu adalah diri Anda sendiri.

Mungkin hal ini membuat Anda bingung dan bertanya-tanya. Tapi, seorang perempuan asal California tahu persis bagaimana rasanya.

Ia adalah Taylor Muhl, model sekaligus penyanyi cantik yang didiagnosis memiliki kondisi langka bernama Chimerism, yaitu dua DNA atau golongan darah dalam satu tubuh.

Dalam blog pribadinya, Taylor menceritakan kondisinya. "Saya adalah saudara kembar dari diri saya sendiri, atau bisa disebut saya seorang Chimera. Saya adalah saudara kembar yang menyatu dengan saudaranya saat masih ada di dalam kandungan, saya membawa susunan genetik mereka ke dalam tubuh saya sendiri," tulis Taylor sebagai pembuka blognya.

Baca juga: Saudara Kembar Hadapi Tantangan Ganda

Dalam tulisannya, Taylor pun menyebut bahwa ia memiliki dua sistem kekebalan dan dua aliran darah. "Selain itu, semua yang ada di sisi kiri tubuh saya sedikit lebih besar dari sisi kanan," tulisnya.

Seperti yang bisa Anda lihat dalam foto, perut Taylor seperti memiliki tanda lahir yang menutupi salah satu sisi perut dengan pigmen warna berbeda dari sisi satunya. Menurut Taylor, itu merupakan tempat kembarannya diserap.

Saat pertama kali didiagnosis sebagai manusia chimera, Taylor sangat terkejut sekaligus merasa puas karena tanda tanyanya selama ini terjawab.

"Saya merasa sangat lega dan bebas karena untuk pertama kali dalam hidup saya, saya tahu mengapa perut saya terlihat berbeda. Sebelum itu, setiap dokter yang saya kunjungi mengatakan bahwa ini hanyalah tanda lahir. Akhirnya, ini masuk akal," kata Taylor saat diwawancarai majalah People.

Dilansir Live Science, Rabu (28/2/2018), jenis chimerism yang dimilikinya adalah chimerism tetragametic.

Ini terjadi pada kasus kembar, yakni ada dua telur terpisah yang dibuahi oleh dua sperma terpisah dan menghasilkan dua zigot atau sel telur yang dibuahi.

"Keduanya bergabung dan membentuk satu manusia dengan dua garis sel yang berbeda," ujar Dr Brocha Tarsis, ahli genetika klinis dari Rumah Sakit Anak Nicklaus di Miami yang tidak terlibat dalam kasus Taylor.

Tarsis melanjutkan, proses pembentukan ini terjadi sejak dini dalam perkembangan embrio.

Mengetahui apakah seseorang merupakan manusia chimera atau tidak bukanlah hal gampang. Pasien perlu melakukan sejumlah tes biomedis yang spesifik. Salah satunya dokter harus melakukan pengujian genetika untuk mendiagnosis kondisi ini.

Meski demikian, menurut sebuah penelitian yang terbit pada 2009 disebut bahwa manusia chimera memiliki petunjuk kecil di dalam tubuhnya, seperti memiliki warna kulit yang tidak rata seperti dialami Taylor, atau mereka memiliki warna mata yang berbeda.

Baca juga: Bau Mulut? Bisa Jadi Bukan karena Makanan, tetapi Mutasi Genetik

Dalam beberapa kasus, seseorang didiagnosis dengan chimerism saat diketahui mereka memiliki dua jenis darah yang berbeda.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau