"Peningkatan suhu tubuh buatan juga dapat meningkatkan kinerja, tetapi hanya sampai sedikit lebih tinggi dari 37 derajat celcius. Otak yang kepanasan tidak akan berfungsi dengan baik."
Kantuk, kewaspadaan, memori jangka pendek, dan bahkan performa latihan terkait dengan ritme temperatur tubuh, kata Jankowski. Tetapi ini tak melulu berarti bahwa temperatur secara langsung berdampak pada semua proses ini.
"Melainkan, jam sirkadian yang mempengaruhi suhu dan fungsi lainnya, jadi berdasarkan profil temperatur kita, kita dapat memprediksi kinerja kita."
"Sebagai contoh, kita memiliki risiko kecelakaan yang lebih besar ketika kantuk tinggi dan kewaspadaan rendah terjadi di pagi hari ketika suhu tubuh kita rendah. "
Baca juga: Tak Perlu Didebat Lagi, Ini Alasan Anda Harus Banyak Tidur Saat Sakit
Hargai siklus tidur Anda
Namun, untuk tugas-tugas yang lebih kompleks, waktu terbaik lebih tergantung pada apakah Anda adalah 'manusia pagi' atau 'manusia malam'.
Yang paling penting adalah mengisolasi diri dari gangguan - dan yang terbaik adalah melakukan ini dengan cara yang sesuai dengan siklus tidur Anda.
"Dalam kehidupan nyata, orang yang perlu melakukan tugas yang sangat kompleks, ingin bebas dari gangguan dan sering melakukannya pada jam ekstrem, ketika seluruh dunia tertidur," tambah Jankowski.
"Untuk manusia pagi, biasanya dilakukan ketika subuh sebelum orang lain bangun. Untuk manusia malam, ini akan menjadi waktu ketika orang lain sudah tidur. "
Aman untuk mengatakan bahwa situasi kerja yang penuh tekanan seperti presentasi atau berurusan dengan konflik harus diprioritaskan di awal hari Anda, sehingga memberi Anda kesempatan terbaik untuk kembali bekerja setelah itu.
Ini memberi Anda waktu untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih menyendiri yang membutuhkan fokus mental di sore hari, tetapi biarkan diri Anda memiliki fleksibilitas tergantung pada apakah Anda tahu bahwa Anda adalah manusia pagi atau malam.
Nyatanya, cara terbaik untuk mempersiapkan otak Anda untuk bekerja mungkin diawali dari kenyamanan tempat tidur Anda sendiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.