Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu Didebat Lagi, Ini Alasan Anda Harus Banyak Tidur Saat Sakit

Kompas.com - 02/02/2019, 17:20 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com — Pernahkah Anda bertanya mengapa tubuh kita terasa lemas dan mengantuk ketika sakit? Bahkan, ketika sakit, kebutuhan tidur seseorang cenderung meningkat.

Kini, para ilmuwan dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania berhasil menyingkap rahasia tersebut. Hasil temuan mereka kemudian dipublikasikan dalam jurnal Science.

Mereka menemukan sebuah gen tunggal yang meningkatkan kebutuhan tidur. Gen ini kemudian dinamakan nemuri.

Protein nemuri ini melawan kuman dengan aktivitas antimikroba yang melekat dan disekresikan oleh sel-sel otak untuk mendorong tidur nyenyak berkepanjangan setelah infeksi.

Baca juga: Studi Baru: Tidur Kurang dari 6 Jam Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

"Walaupun itu adalah anggapan umum bahwa tidur dan penyembuhan berhubungan erat, penelitian kami secara langsung menghubungkan tidur dengan sistem kekebalan tubuh," kata Amita Sehgal, penulis senior penelitian ini dikutip dari Medical Xpress, Kamis (31/01/2019).

"(Penelitian kami) memberikan penjelasan potensial tentang bagaimana keinginan tidur meningkat selama sakit," sambung profesor Neuroscience tersebut.

Melansir dari MNN, Kamis (31/01/2019), para peneliti menemukan bahwa nemuri adalah protein peningkat kekebalan tubuh. Protein ini hanya keluar dari sel otak setelah tidur panjang pasca-infeksi.

Ini artinya, rasa lemas dan keinginan untuk tidur itu adalah respons otak agar bisa mengeluarkan nemuri.

"Protein nemuri adalah pendorong asli yang menjaga kita untuk tetap dalam kondisi tidur nyenyak ketika sedang sakit," kata Hirofumi Toda, penulis pertama penelitian ini.

Hasil temuan ini didapatkan peneliti setelah mengamati 12.000 baris lalat buah. Mereka mengamati bagaimana kualitas tidur dan kelangusngan hidup lalat buah yang terinfeksi dipengaruhi oleh gen nemuri.

Lalat tanpa gen kurang dapat tidur nyanyak. Mereka juga lebih mudah mati karena infeksi dibanding lalat dengan gen nemuri.

Para penelliti juga mencatat bahwa lalat dengan gen nemuri memiliki tingkat kemampuan bertahan hidup paling tinggi. Lalat-lalat dengan nemuri juga tidur paling nyenyak.

Para peneliti kini menyiapkan penelitian lebih lanjut terkait gen nemuri.

"Pada fase selanjutnya dari pekerjaan kami, kami berencana untuk menyelidiki mekanisme yang digunakan nemuri untuk tidur," kata Toda.

Baca juga: 3 Hal dari Natal yang Bisa Sebabkan Kurang Tidur

Sementara para peneliti akan memulai kembali pekerjaannya, pastikan Anda mendapatkan cukup tidur ketika sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau