Kasus gagal hati dan berakhir meninggal yang disebabkan B. cereus juga dialami seorang anak berusia 11 tahun setelah makan mie China dan seorang remaja 17 tahun yang makan spageti berumur empat hari.
Kasus gagal hati akibat B. cereus adalah contoh yang paling fatal. Umumnya bakteri ini menyebabkan keracunan ringan.
Namun, B. cereus juga bisa menyebabkan kondisi parah dan mematikan seperti sepsis, terutama bagi orang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh, bayi, orang tua, dan ibu hamil.
"Kebanyakan orang yang terkena bakteri B. cereus akan membaik seiring waktu tanpa perawatan. Mereka tidak pergi ke dokter dan karena itu tidak banyak laporan tentang hal tersebut," imbuh Mathur.
Proses mematikan
Lantas, bagaimana B. cereus bisa menyebakan keracunan parah sampai meninggal dan apa yang harus dilakukan?
B. cereus mampu mengeluarkan racun berbahaya dalam makanan. Beberapa racun sangat sulit dibunuh dengan suhu panas dari microwave.
Sebagai contoh, salah satu racun yang menyebabkan manusia muntah (emetik toksin) sanggup bertahan dalam suhu 121 derajat Celsius selama 90 menit.
"Sistem kekebalan tubuh kita dapat mengenali racun haemolysin BL yang dikeluarkan bakteri B. cereus dan membuat peradangan," jelas Mathur.
"Studi penelitian kami (yang terbit di jurnal Nature Microbiology) menunjukkan bahwa target racun dapat menyebabkan kematian sel dan peradangan," sambungnya.
Metode penyembuhan dan perlindungan diri
Timnya mengidentifikasi dua cara agar tubuh dapat menetralkan efek haemolysin BL dan menghentikan perkembangan B. cereus.
Metode tersebut termasuk memblokir aktivitas toksin atau mengurangi peradangan yang disebabkannya.
Meski pendekatan mereka masih dalam tahap penelitian, tim berharap teknik ini dapat digunakan untuk bakteri penghasil racun lainnya seperti E. coli.
Baca juga: Temuan Baru Bakteri di Luar Angkasa Bermutasi, Apakah Berbahaya?
Namun dari semua ini, yang terpenting adalah simpan makanan mentah di lemari es dan praktikkan kebersihan yang benar.
"Penting untuk mencuci tangan saat menyiapkan makanan. Selain itu, memanaskan sisa makanan dengan benar dapat menghancurkan sebagian besar bakteri dan racunnya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.