Medan magnet Bumi sangat beragam sehingga kutub magnet utara dan selatan telah berubah tempat beberapa kali sejak planet terbentuk.
Konfigurasi saat ini telah ada sejak sekitar 700.000 tahun, tetapi ini dapat mulai berubah kapan pun.
Pengaruh
Marcia Ernesto, geolog lain di Sao Paulo University percaya perubahan letak kutub memerlukan waktu 1.000 tahun.
Jadi apakah kita perlu mengkhawatirkannya?
Para ilmuwan mengatakan hal ini dapat menyebabkan masalah teknologi dan mempengaruhi spesies binatang yang bergantung kepada navigasi, termasuk lebah, salmon, kura-kura, paus, bakteri dan burung dara.
"Percepatan perubahan medan magnet dapat menjadi isyarat akan terjadinya perubahan kutub. Tetapi ini dapat juga merupakan perubahan sesaat," kata Ernesto.
Baca juga: Kutub Magnet Bumi Bergeser, Perlukah Indonesia Revisi Arah Mata Angin?
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, perlu adanya sedikit koreksi.
"Bukan merevisi, tetapi mengoreksi arah utara yg ditunjukkan kompas beberapa derajat sesuai tabel koreksi atau aplikasi koreksi deklinasi magnetik," kata Thomas melalui pesan singkat, Rabu (16/01/2019).
"Koreksi terbesar untuk wilayah sekitar kutub, misalnya para pelaut di laut Arktik," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.