Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Magnet Bisa Jadi Mainan Berbahaya untuk Anak, Kasus Ini Buktinya

Kompas.com - 27/10/2017, 09:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Magnet bisa menjadi mainan yang berbahaya untuk anak-anak. Kasus pada 2014 membuktikannya.

Dikutip dari Dailymail, Jumat (5/9/2014) seorang anak meninggal dan 7.700 anak lainnya dilarikan ke UGD karena menelan magnet mainanya yang disebut "buckyball".

Jika tertelan, magnet bisa tetap bersatu, membuat bagian tubuh tertentu berlubang, dan menyebabkan keadaan darurat medis.

Hal yang sama juga terjadi bahkan dalam kasus ketika anak-anak tidak menelan magnet.

Contohnya pada kasus baru-baru ini. Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun di Siprus yang memasukkan dua magnet datar dan melingkar ke dalam lubang hidungnya.

Baca juga: Orangtua, Perhatikan Kualitas Mainan Anak Saat Membelinya

Laporan yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine tersebut menyebutkan magnet dimasukkan ke masing-masing lubang hidung kemudian digabung bersama.

Sayangnya, menurut laporan yang terbit pada Rabu (25/10/2017) itu, bocah tersebut tidak dapat mengeluarkannya.

Enam jam setelah memasukkan magnet ke dalam hidungnya, anak itu akhirnya dibawa ke ruang gawat darurat. Hidungnya berdarah dan ia merasa kesakitan.

Sinar-X menunjukkan dua magnet itu saling menempel dan menjepit septum hidung anak laki-laki itu.

Septum merupakan dinding di antara lubang hidung yang memisahkan saluran hidung.

Tetapi dokter jaga ruang gawat darurat tersebut tidak dapat membongkar magnetnya secara terpisah.

"Upaya untuk menyingkirkan magnet di gawat darurat tidak berhasil karena kekuatan magnet," kata tertulis dalam laporan seperti dikutip dari Livescience, Rabu (25/10/2017).

Sebagai gantinya, anak laki-laki tersebut dibawa ke ruang operasi untuk mengeluarkan magnet di bawah obat bius.

Baca juga: Dua Alasan Ini Bikin Industri Mainan Anak Bisa Berkembang

Untuk melakukan ini, ahli bedah menggunakan dua magnet tambahan yang ditempatkan di kedua sisi hidung. Tujuannya, menarik magnet agar terlepas.

Magnet yang dengan ketat menjepit septum hidung dapat menyebabkan kematian jaringan dan perforasi, melubangi septum.

Dalam kasus anak laki-laki itu, magnet sudah masuk dari lapisan mukosa septum hidungnya dan memperlihatkan beberapa kartilago (tulang rawan) di bawahnya.

Penghalang khusus diletakkan di hidung anak itu untuk menutupi area yang terpapar selama beberapa hari sementara hidungnya disembuhkan.

Ketika dokter melihat anak laki-laki itu enam bulan kemudian, hidungnya telah sembuh total.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau