Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Selain Buruk untuk Jantung, Lemak Perut Juga Bikin Otak Menyusut

Kompas.com - 10/01/2019, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Para partisipan diukur Indeks Massa Tubuh dan rasio pinggang-panggulnya, serta menjalani tes MRI untuk mengukur volume otak.

Mereka menemukan bahwa orang dengan Indeks Massa Tubuh yang tinggi dan volume pinggang-panggul yang tinggi memiliki volume otak lebih rendah dibanding orang yang hanya memiliki Indeks Massa Tubuh tinggi dan orang sehat.

Berikut angka pasti yang ditemukan para ahli, orang dengan Indeks Massa Tubuh dan rasio pinggang-panggul tinggi volume materi abu-abu rata-rata berukuran 786 sentimeter kubik.

Orang dengan Indeks Massa Tubuh tinggi dan rasio pinggang-panggul rendah, volume otaknya 793 sentimeter kubik. Sedangkan orang yang sehat memiliki volume otak 798 sentimeter kubik.

Studi ini dilakukan setalah para ahli memperhitungkan faktor lain yang dapat memengaruhi volume otak termasuk usia, kebiasaan merokok, dan tekanan darah tinggi.

Meski studi ini tidak melihat mekanisme potensial yang menghubungkan lemak perut dengan penyusutan otak, ahli menduga apa yang dilihat dalam studinya disebabkan oleh zat inflamasi yang berperan dalam atrofi otak.

Baca juga: Gara-gara Pakai Air Keran, Otak Perempuan ini Digerogoti Ameba

Ahli saraf dari Rumah Sakit Lenox Hill di New York, Gayatri Devi, yang tidak terlibat dalam penelitian mengaku setuju dengan studi terbaru ini.

"Penyusutan materi abu-abu otak tampaknya terkait dengan obesitas dan peningkatan lemak perut. Semua ini menunjukkan bahwa kesehatan pada umumnya sangat penting bagi kesehatan otak," kata Gayatri.

Para ahli mencatat studi mereka masih memiliki keterbatasan. Terlebih karena sebagian besar responden yang terlibat dalam penelitian adalah orang yang cenderung sehat. Sehingga hasilnya mungkin tidak berlaku untuk populasi secara umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau