Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2018, 19:04 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang perempuan di Amerika Serikat mengalami penyakit yang tidak biasa pada otaknya.

Awalnya, ia mengeluhkan sinus kronisnya kepada dokter. Kemudian, dokter menyarankan untuk membersihkan sinus dan rongga hidungnya menggunakan air steril.

Namun bukannya mengikut saran dari dokter untuk menggunakan air steril, perempuan berusia 69 tahun tersebut justru menggunakan air keran untuk mebersihakn sinus dan rongga hidungnya.

Setahun berlalu, perempuan tersebut mulai menunjukkan gejala yang aneh, seperti ruam merah di sekitar bagian luar hidungnya.

Baca juga: Temuan Awal, Ada Bakteri Hidup di Otak Kita

Gejala-gejala tersebut mencapai titik di mana perempuan itu sering mengalami kejang dan kehilangan kognisi otaknya, sehingga dokter pun mulai menyelidiki kemungkinan masalah yang lebih lanjut.

Hasil CT scan menunjukkan bahwa ia memiliki tumor otak sebesar 1,5 cm di bagian belakang otaknya sehingga dokter segera mengambil tindakan operasi.

"Ketika saya mengoperasi wanita ini, bagian dari otaknya yang seukuran bola golf menjadi sangat lembek," kata Dr Charles Cobbs, ahli bedah saraf dari Swedish Medical Center, Seattle seperti yang dilansir dari IFL Science pada Jumat (07/12/2018).

Setelah diselidiki lebih lanjut, dokter menemukan bahwa otaknya penuh dengan ameba yang disebut Balamuthia mandrillari. Ameba ini menggerogoti otak perempuan tersebut.

"Ameba ini ada diseluruh bagian dan memakan sel-sel otaknya. Kami tidak tahu apa yang sedang terjadi, tetapi ketika kami meneliti jaringan otaknya, kami bisa melihat itu adalah ameba," jelas Cobbs.

B mandriallari adalah organisme bersel satu yang dapat ditemukan pada tanah dan air tawar. Para dokter menduga bahwa perempuan ini terinfeksi ameba ketika mencuci sinusnya menggunakan air sembarangan. Ada kemungkinan ameba ini menyebar dari hidung ke otak melalui aliran darah di sekitar hidungnya.

Baca juga: Pria New Jersey Meninggal Akibat Infeksi Amuba Pemakan Otak

Sebetulnya, kasus ameba memakan otak manusia sudah pernah tejadi sebelumnya. Pada tahun 2016 lalu, misalnya. Seorang gadis berusia 18 tahun yang terinfeksi ameba naegleria fowleri. Kemudian pada tahun 2013, ameba berjenis sama juga menyerang otak anak berusia 12 tahun di Arkansas.

Sementara itu, meskipun infeksi ameba B mandrillari sangat jarang terjadi, hal ini diketahui sangat mematikan dengan hampir 90 persen kasus infeksinya berujung pada kematian.

Namun, bukan berarti Anda harus menghindari penggunaan air keran untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

Pasalnya, pada individu dengan sistem kekebalan yang baik, infeksi dari ameba sangat jarang terjadi. Sejauh ini, hanya ada sekitar 200 kasus infeksi akibat ameba yang dilaporkan dari seluruh dunia.

Selama Anda sadar akan perilaku bersih dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, penggunaan air keran bukan masalah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com