Menurut laporan terbaru, para peneliti percaya bahwa itu mungkin terjadi karena batu besar itu bertindak sebagai "layar cahaya". Artinya, benda itu melalui luar angkasa dengan menggunakan matahari sebagai sumber energi.
Baca selengkapnya: Peneliti Harvard Sebut Asteroid Oumuamua adalah Kapal Alien
"Bertemu" Alien Akhir Abad Ini
Pencarian manusia terhadap alien seolah tak ada habisnya. Banyak prediksi dilakukan kapan manusia akan bertemu dengan makhluk luar angkasa tersebut.
Salah satunya dilontarkan oleh Michio Kaku, fisikawan teoretis dan futuritis. Kaku menyebut, manusia akan melakukan kontak dengan alien pada akhir abad ini.
Meski demikian, Kaku mengatakan bahwa dia tidak yakin apakah kita (manusia) akan berkomunikasi bisa secara langsung atau tidak.
Baca selengkapnya: Fisikawan Prediksi Manusia Bertemu Alien Akhir Abad Ini
Gurita adalah Alien
33 ilmuwan yang tergabung dalam tim internasional merilis laporan dalam jurnal Progress in Biophysics and Molecular Biology dan berteori tentang keberadaan spesies alien yang hidup bersama manusia.
Dalam laporan tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa cephalopoda (cumi-cumi, gurita, dan sotong) mungkin berasal dari suatu tempat selain Bumi.
"Bukti peran virus luar angkasa dalam memengaruhi evolusi terestrial baru-baru ini secara tersiray terkandung dalam gen sekuensi transkriptom Cephalopoda," tulis para peneliti dikutip dari BGR, Kamis (17/05/2018).
"Genom gurita menunjukkan tingkat kerumitan yang mengejutkan dengan 33.000 kode protein gen lebih banyak dibanding manusia saat ini," sambungnya.
Baca selengkapnya: Tim Ilmuwan Internasional Sebut Gurita Mungkin adalah Alien
Tanda Kehidupan Alien di Bulan Saturnus
Pencarian kehidupan cerdas di luar bumi atau alien hingga kini masih terus dilakukan oleh para ahli. Tapi, baru-baru ini, para ahli menemukan bukti terbaik kehidupan alien di bulan Saturnus.
Bukti tersebut adalah molekul organik besar yang diledakkan ke luar angkasa dari lubang laut dalam di salah satu bulan Saturnus, Enceladus.
Molekul tersebut mengandung semua persyaratan dasar untuk kehidupan seperti yang kita ketahui.
Sampel molekul ini diambil oleh pesawat ruang angkasa milik Badan Antariksa AS (NASA), Cassini di permukaan es Enceladus. Pengambilan sampel ini tepat sebelum pesawat itu jatuh ke atmosfer Saturnus.
Baca selengkapnya: Ahli Temukan Bukti Terbaik Kehidupan Alien di Bulan Saturnus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.