Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Pemakaman Kuno Aneh, Bukti Ritual Pembunuhan Vampir?

Kompas.com - 09/12/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Pada Zaman Besi, ada banyak contoh kasus dari ritual pembunuhan semacam ini. Fakta bahwa prajurit tersebut menerima pukuluan di dahi secara disengaja dianggap konsisten dengan penjelasan ini.

Baca juga: Pemakaman 5.000 Tahun di Kenya Tunjukkan Komunitas yang Egaliter

Bukan Pertama, tapi Istimewa

Pemakaman mayat di Pocklington ini sebenarnya bukan kuburan aneh pertama yang ditemukan. Namun, kuburan ini merupakan yang paling lengkap.

Kini, para peneliti sedang berusaha memecahkan teka-teki pemakaman aneh itu.

Di samping itu, kuburan lainnya yang berada di kompleks yang sama berisikan kerangka seorang perempuan. Usianya ditaksir sekitar 17 hingga 25 tahun.

Kuburan perempuan ini dikebumikan sebagai pemakaman sekunder yang berbatasan langsung dengan gundukan mayat prajurit pertama.

Para arkeolog belum mengetahui hubungan kedua mayat tersebut.

Hampir sama dengan dua makam tadi, penguburan yang digali dalam jarak 55 meter juga menunjukkan keanehan.

Makam ketiga ini berisi kerangka lelaku tua yang berusia 60-70 tahun. Anehnya, lelaki tua ini dimakamkan bersama dengan kereka dan dua kuda dewasa.

Kemungkinan hal ini dimaksudkan agar kereta tersebut seolah-olah bergerak.

Keanehannya tak sampai di situ saja, lelaki tua itu juga dimakamkan dalam pakian lengkap dan mengenakan bros perunggu.

Penggalian ini dipimpin Paula Ware, arkeolog dari MAP Archaeological Practice.

"Penggalian kuburan ini hanyalah awal dari penyelidikan kami," ungkap Ware dikutip dari The Independent, Sabtu (8/12/2018).

"Mudah-mudahan, program tes ilmiah kami selama beberapa bulan mendatang akan memberikan lebih banyak titik terang pada dua situs luar biasa ini," sambungnya.

Baca juga: Ahli Temukan Mumi Bertopeng Emas di Pemakaman Mesir Kuno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com