Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Pemakaman Kuno Aneh, Bukti Ritual Pembunuhan Vampir?

Kompas.com - 09/12/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com — Para arkeolog baru saja menemukan dua pemakaman manusia prasejarah paling aneh. Kedua pemakaman tersebut terletak di Yorkshire, Inggris.

Kuburan dari Zaman Besi sekitar abad ke-3 Sebelum Masehi (SM) itu cukup misterius karena berisi kerangka yang diperkirakan orang dengan status tinggi. Keanehannya terletak pada "pengiriman ke dunia selanjutnya" dengan beberapa ritual tak biasa.

Ritual tersebut kemungkinan berkaitan dengan pembunuhan vampir.

Melalui serangkaian investigasi arkeologi, terungkap bahwa individu yang dikubur merupakan seorang prajurit berusia antara 17 hingga 25 tahun. Prajurit ini mungkin telah "dibunuh" dua atau bahkan tiga kali.

Pemeriksaan secara terperinci dari kerangka itu menunjukkan, setelah kematian, tubuhnya ditembus oleh sembilan tombak (lima dengan ujung besi dan empat dengan tulang).

Prajurit itu juga menerima pukulan mematikan di dahinya dari tongkat kayu atau senjata serupa.

Baca juga: Dua Pemakaman di Eropa Ungkap Rahasia Masyarakat Barbar yang Misterius

Sayangnya, para peneliti tak mengetahui persis mengapa mayat itu diperlakukan dengan cara-cara tersebut.

Ada beberapa penjelasan yang dianggap paling masuk akal.

Pertama, meski dia adalah pejuang terhormat, dia mati bukan di arena pertempuran, melainkan secara alamiah. Ini kemudian membuat pengikutnya membongkar kuburannya dan menusuk jenazah tersebut.

Tujuannya adalah memberikan kesempatan istimewa kepada orang tersebut mati sebagai prajurit.

Kedua, kemungkinan kematian prajurit ini ditakuti. Ada banyak bukti arkeologi dan cerita rakyat tentang tradisi di mana beberapa mayat diduga "vampir" atau makhluk lainnya.

Masyarakat yang takut kemudian mengadakan ritual, menombak mayat dengan benda tajam untuk menetralisir mereka.

Kemungkinan kedua inilah yang diyakini para arkeolog. Terutama karena dalam kasus di Pocklington ini, logam dan benda tajam lainnya tidak ditarik dari mayat.

Benda-benda itu ditinggalkan di sana, pada dasarnya untuk selama-lamanya.

Kemungkinan ketiga, prajurit ini mati dalam ritual pembunuhan. Dia diletakkan di tanah hidup-hidup kemudian dibunuh.

Pada Zaman Besi, ada banyak contoh kasus dari ritual pembunuhan semacam ini. Fakta bahwa prajurit tersebut menerima pukuluan di dahi secara disengaja dianggap konsisten dengan penjelasan ini.

Baca juga: Pemakaman 5.000 Tahun di Kenya Tunjukkan Komunitas yang Egaliter

Bukan Pertama, tapi Istimewa

Pemakaman mayat di Pocklington ini sebenarnya bukan kuburan aneh pertama yang ditemukan. Namun, kuburan ini merupakan yang paling lengkap.

Kini, para peneliti sedang berusaha memecahkan teka-teki pemakaman aneh itu.

Di samping itu, kuburan lainnya yang berada di kompleks yang sama berisikan kerangka seorang perempuan. Usianya ditaksir sekitar 17 hingga 25 tahun.

Kuburan perempuan ini dikebumikan sebagai pemakaman sekunder yang berbatasan langsung dengan gundukan mayat prajurit pertama.

Para arkeolog belum mengetahui hubungan kedua mayat tersebut.

Hampir sama dengan dua makam tadi, penguburan yang digali dalam jarak 55 meter juga menunjukkan keanehan.

Makam ketiga ini berisi kerangka lelaku tua yang berusia 60-70 tahun. Anehnya, lelaki tua ini dimakamkan bersama dengan kereka dan dua kuda dewasa.

Kemungkinan hal ini dimaksudkan agar kereta tersebut seolah-olah bergerak.

Keanehannya tak sampai di situ saja, lelaki tua itu juga dimakamkan dalam pakian lengkap dan mengenakan bros perunggu.

Penggalian ini dipimpin Paula Ware, arkeolog dari MAP Archaeological Practice.

"Penggalian kuburan ini hanyalah awal dari penyelidikan kami," ungkap Ware dikutip dari The Independent, Sabtu (8/12/2018).

"Mudah-mudahan, program tes ilmiah kami selama beberapa bulan mendatang akan memberikan lebih banyak titik terang pada dua situs luar biasa ini," sambungnya.

Baca juga: Ahli Temukan Mumi Bertopeng Emas di Pemakaman Mesir Kuno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com