KOMPAS.com — Para arkeolog baru saja menemukan dua pemakaman manusia prasejarah paling aneh. Kedua pemakaman tersebut terletak di Yorkshire, Inggris.
Kuburan dari Zaman Besi sekitar abad ke-3 Sebelum Masehi (SM) itu cukup misterius karena berisi kerangka yang diperkirakan orang dengan status tinggi. Keanehannya terletak pada "pengiriman ke dunia selanjutnya" dengan beberapa ritual tak biasa.
Ritual tersebut kemungkinan berkaitan dengan pembunuhan vampir.
Melalui serangkaian investigasi arkeologi, terungkap bahwa individu yang dikubur merupakan seorang prajurit berusia antara 17 hingga 25 tahun. Prajurit ini mungkin telah "dibunuh" dua atau bahkan tiga kali.
Pemeriksaan secara terperinci dari kerangka itu menunjukkan, setelah kematian, tubuhnya ditembus oleh sembilan tombak (lima dengan ujung besi dan empat dengan tulang).
Prajurit itu juga menerima pukulan mematikan di dahinya dari tongkat kayu atau senjata serupa.
Baca juga: Dua Pemakaman di Eropa Ungkap Rahasia Masyarakat Barbar yang Misterius
Sayangnya, para peneliti tak mengetahui persis mengapa mayat itu diperlakukan dengan cara-cara tersebut.
Ada beberapa penjelasan yang dianggap paling masuk akal.
Pertama, meski dia adalah pejuang terhormat, dia mati bukan di arena pertempuran, melainkan secara alamiah. Ini kemudian membuat pengikutnya membongkar kuburannya dan menusuk jenazah tersebut.
Tujuannya adalah memberikan kesempatan istimewa kepada orang tersebut mati sebagai prajurit.
Kedua, kemungkinan kematian prajurit ini ditakuti. Ada banyak bukti arkeologi dan cerita rakyat tentang tradisi di mana beberapa mayat diduga "vampir" atau makhluk lainnya.
Masyarakat yang takut kemudian mengadakan ritual, menombak mayat dengan benda tajam untuk menetralisir mereka.
Kemungkinan kedua inilah yang diyakini para arkeolog. Terutama karena dalam kasus di Pocklington ini, logam dan benda tajam lainnya tidak ditarik dari mayat.
Benda-benda itu ditinggalkan di sana, pada dasarnya untuk selama-lamanya.
Kemungkinan ketiga, prajurit ini mati dalam ritual pembunuhan. Dia diletakkan di tanah hidup-hidup kemudian dibunuh.