KOMPAS.com - Bayangkan Anda sedang melakukan presentasi penting di hadapan bos dan rekan kerja. Tanpa disadari, jantung Anda berdegup kencang, napas terburu-buru, dan tangan berkeringat.
Mungkin Anda pernah bertanya, mengapa tangan berkeringat saat kita gugup? Tak usah khawatir akan hal tersebut, menurut ahli itu adalah hal yang wajar.
Tangan berkeringat saat gugup merupakan respons normal saat menghadapi situasi menegangkan.
Namun, apakah sains di balik fenomena ini dan bagaimana memecahkan masalah tersebut?
Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Payudara Perempuan Besar Permanen?
Sebelumnya, mari kita memahami bahwa keringat berguna untuk mendinginkan suhu tubuh, misalnya kita berkeringat karena olahraga atau cuaca yang sangat panas.
Selain untuk mendinginkan tubuh, keringat juga muncul sebagai respons "melawan" situasi menegangkan.
"Otak kita tak bisa membedakan antara stres karena dikejar harimau atau melakukan presentasi di depan bos. Tubuh merespon kedua hal itu dengan cara yang sama, dan inilah yang menyebabkan berkeringat," ujar Darria Long Gillespie seorang asisten profesor klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Tennessee dilansir The Huffington Post (13/11/2018).
Sementara itu, ahli dermatolog di Stanford Health Care Marlyanne Pol-Rodriguez mengatakan bahwa keringat dapat dirangsang oleh sistem saraf simpatetik. Sistem saraf ini bertanggung jawab atas respons fight or flight yang membantu kita lebih efektif saat tertekan.
Kenapa keringat muncul di tangan saat gugup?
Jawaban dari pertanyaan ini berkaitan dengan zaman prasejarah.
Orang-orang prasejarah terkonsentrasi dengan keringat karena kelembaban pada telapak tangan dianggap dapat meningkatkan cengkeraman.
Pol-Rodriguez berkata, dalam situasi gugup atau stres keringat akan lebih sering muncul di tangan karena di sana ada lebih banyak konsentrasi kelenjar keringat dibanding yang ada di telapak kaki, beberapa bagian wajah, atau ketiak.
Apa yang memicu?
Pol-Rodriguez mengatakan, telapak tangan yang berkeringat adalah respons emosional yang dipicu rasa takut atau cemas.
"Berkeringat cenderung dikendalikan oleh hipotalamus di otak. Ia menandakan dan menerjemahkan emosi ke dalam peningkatan keringat," kata dia.