Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Tangan Berkeringat Saat Gugup?

Kompas.com - 30/11/2018, 19:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Bayangkan Anda sedang melakukan presentasi penting di hadapan bos dan rekan kerja. Tanpa disadari, jantung Anda berdegup kencang, napas terburu-buru, dan tangan berkeringat.

Mungkin Anda pernah bertanya, mengapa tangan berkeringat saat kita gugup? Tak usah khawatir akan hal tersebut, menurut ahli itu adalah hal yang wajar.

Tangan berkeringat saat gugup merupakan respons normal saat menghadapi situasi menegangkan.

Namun, apakah sains di balik fenomena ini dan bagaimana memecahkan masalah tersebut?

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Payudara Perempuan Besar Permanen?

Sebelumnya, mari kita memahami bahwa keringat berguna untuk mendinginkan suhu tubuh, misalnya kita berkeringat karena olahraga atau cuaca yang sangat panas.

Selain untuk mendinginkan tubuh, keringat juga muncul sebagai respons "melawan" situasi menegangkan.

"Otak kita tak bisa membedakan antara stres karena dikejar harimau atau melakukan presentasi di depan bos. Tubuh merespon kedua hal itu dengan cara yang sama, dan inilah yang menyebabkan berkeringat," ujar Darria Long Gillespie seorang asisten profesor klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Tennessee dilansir The Huffington Post (13/11/2018).

Sementara itu, ahli dermatolog di Stanford Health Care Marlyanne Pol-Rodriguez mengatakan bahwa keringat dapat dirangsang oleh sistem saraf simpatetik. Sistem saraf ini bertanggung jawab atas respons fight or flight yang membantu kita lebih efektif saat tertekan.

Kenapa keringat muncul di tangan saat gugup?

Jawaban dari pertanyaan ini berkaitan dengan zaman prasejarah.

Orang-orang prasejarah terkonsentrasi dengan keringat karena kelembaban pada telapak tangan dianggap dapat meningkatkan cengkeraman.

Pol-Rodriguez berkata, dalam situasi gugup atau stres keringat akan lebih sering muncul di tangan karena di sana ada lebih banyak  konsentrasi kelenjar keringat dibanding yang ada di telapak kaki, beberapa bagian wajah, atau ketiak.

Apa yang memicu?

Pol-Rodriguez mengatakan, telapak tangan yang berkeringat adalah respons emosional yang dipicu rasa takut atau cemas.

"Berkeringat cenderung dikendalikan oleh hipotalamus di otak. Ia menandakan dan menerjemahkan emosi ke dalam peningkatan keringat," kata dia.

Selain dipengaruhi emosi, ahli jantung asal Florida Selatan Adam Splaver mengatakan bahwa makanan tertentu juga bisa menjadi katalisator tangan berkeringat, misalnya makanan pedas, merokok, dan mengonsumsi kafein.

Bagaimana cara mengatasinya?

Mengendalikan stres atau rasa gugup yang menjadi penyebab telapak tangan berkeringat mungkin sulit dilakukan. Namun ada beberapa tips yang diberikan Timothy Mynes, direktur medis di MedExpress AS untuk mengatasinya.

Simak beberapa tips berikut:

1. Ambil napas panjang

Jika Anda tahu akan menghadapi hari yang sangat menegangkan, mulailah mengambil napas panjang dan dalam/

"Kedengarannya sederhana, tapi mengambil napas dalam dan menahannya selama beberapa detik akan sangat membantu mengalikan pikiran dari apapun yang mengganggu Anda," kata dia.

2. Bawa sedikit tepung di dalam tas

Bekal tepung yang Anda bawa dari rumah itu dapat diaplikasikan ke telapak tangan sebelum situasi stres datang.

"Tepung dapat membantu menyerap kelebihan kelembaban dalam keadaan darurat," ujarnya.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia, Kenapa Pria Punya Payudara dan Puting?

Perlu dicatat, mengeluarkan keringat saat gugup adalah sesuatu yang normal. Namun kalau Anda merasa hal ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, silakan konsultasikan pada ahli medis.

"Mungkin Anda mengalami hiperhidrosis palmaris atau kondisi keringat berlebih. Jika ini yang Anda alami, ada perawatan medis yang bisa membantu mengatasinya," ujar Mynes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com