Menurut para arkeolog, hal ini menunjukkan adanya pergeseran budaya sekitar 20.000 tahun lalu. Dari seni yang fokus pada lingkungan sekitar menjadi hal-hal yang berbau pengalaman manusia.
Meski tidak diketahui pasti mengapa manusia purba melukiskan hal tersebut, bagi para arkeolog perubahan gaya dan konten dalam lukisan gua sangat menarik.
"Mungkin ini mencerminkan kedatangan gelombang manusia lain atau evolusi dalam perkembangan seni yang bertepatan dengan permulaan Maksimum Glasiar Besar dan potensi peningkatan populasi di Kalimantan," ujarnya.
Catatan sejarah menuliskan, manusia purba telah mendiami pulau Borneo sekitar 70.000 sampai 60.000 tahun yang lalu. Namun anehnya, tak ada jejak seni gua pada era tersebut.
Baca juga: Lukisan Gua Tertua Ini Sama Canggihnya dengan Lukisan Modern
Membandingkan dengan lukisan gua Sulawesi, seni gua di Kalimantan Timur juga mewakili pergeseran dan bagaimana kita perlu berpikir tentang budaya dunia.
Sebelumnya Eropa dianggap sebagai tempat kelahiran dan pusat kreativitas manusia.
Namun para arkeolog melihat, seni di Kalimantan dan Sulawesi juga mencerminkan tentang pengalaman manusia yang tinggal di sana. Dari usia lukisan di Kalimantan dan Sulawesi, Aubert melihat ada pola migrasi.
"Karya seni lukisan gua berpotensi diekspor dari Kalimantan ke Sulawesi dan berpotensi lebih jauh ke Papua dan Australia," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.