KOMPAS.com - Beberapa lukisan gua ditemukan oleh para peneliti di salah satu pulau Indonesia. Eksplorasi ini dilakukan oleh para arkeolog dari The Australian National University (ANU).
Sebanyak 28 situs gua yang berisikan seni batu ditemukan di Pulau Kisar, Indonesia. Pulau yang terletak di utara Timor Leste ini belum pernah dieksplorasi sebelumnya.
Temuan ini cukup mengejutkan bagi para arkeolog, sebab belum pernah di dapati lukisan gua sebanyak ini di Indonesia. Selain itu, lukisan gua di pulau Kisar juga mengungkapkan kedekatan sejarah pulau ini dengan Timor Leste.
Profesor Sue O'Connor dari Sekolah Kebudayaan, Sejarah, dan Bahasa ANU mengatakan bahwa lukisan gua itu membentu menceritakan sejarah perdagangan dan budaya kawasan tersebut.
"Pulau-pulau di Indonesia ini merupakan jantung dari perdagangan rempah-rempah yang kembali selama ribuan tahun," ungkap Profesor O'Connor dikutip dari Phys.org, Jumat (15/12/2017).
Baca juga: Inikah Lukisan Anjing Tertua di Dunia?
"Lukisan yang kami temukan menggambarkan kapal, anjing, kuda, dan orang-orang yang memegang sesuatu seperti perisai. Adegan lain menunjukkan orang bermain drum yang mungkin sedang melakukan upacara," imbuhnya.
Dia juga mengatakan bahwa penemuan tersebut menunjukkan sejarah bersama yang lebih kuat antara pulau Kisar dan Timor Leste. Bahkan, hubungan keduanya terlihat lebih kuat dibanding yang diketahui sebelumnya.
"Lukisan di Pulau Kisar termasuk gambar yang ditandai sangat mirip dengan yang ada di ujung timur Timor Leste," ungkapnya.
"Ciri khas seni di kedua pulau ini adalah ukuran manusia dan hewan yang sangat kecil, kurang dari 10 sentimeter," imbuhnya.
Profesor dari ANU tersebut juuga mengatakan bahwa hubungan kedua pulau tersebut mungkin lebih luas pada periode Neolitik atau 3.500 tahun lalu. Pada periode tersebut, para penduduk Austronesia mengenalkan hewan peliharaan seperti anjing dan menanam tanaman sereal.
Meski begitu, temuan yang dipublikasikan dalam Cambridge Journal of Archaeology ini mempertimbangkan hubungan erat antara beberapa tokoh dan gambar yang dilukis pada drum logam sendiri baru diproduksi di Vietnam dan China barat daya sekitar 2.500 tahun lalu. Benda tersebut kemudian diperdagangkan ke seluruh di dunia.
Dengan kata lain, lukisan gua tersebut mungkin lebih muda dibanding dengan yang diperkirakan sebelumnya.
"Kami menyarankan bahwa, daripada (lukisan gua) dibuat pada era Neolitikum, beberapa motif hiasan mungkin berasal pada periode Logam, yang di wilayah ini terjadi sekitar 2.500 tahun lalu," kata para arkeolog.
Baca juga: Mengenal Ritual Manusia Purba di Amerika Selatan lewat Petroglif
"Lukisan-lukisan ini mungkin menjelaskan pengenalan sistem simbolisasi baru yang dibuat sekitar dua ribu tahun lalu, mengikuti pertukaran dari barang berharga dan awal masyarakat hierarki," ujar Prof O'Connor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.