Perjalanan pertama yang sangat mengesankan
Perjalanan Hague dengan Soyuz adalah yang pertama dilakukannya. Sehingga semua yang dialami veteran Angkatan Udara ini adalah yang pertama, termasuk kegagalan peluncuran dan harus melakukan pendaratan darurat.
Tapi ia beruntung, menjadi militer membantunya paham bagaimana mengatasi situasi sulit dan darurat.
Pria yang juga pernah mengalami kegagalan saat di Angkatan Udara mengatakan bahwa cara terbaik untuk melewati situasi darurat adalah tetap tenang dan melakukan semua hal yang sudah diajarkan saat pelatihan.
"Percayalah, pelatihan itu ada untuk membuat Anda tetap aman. Hal yang saya lakukan selaku melesat turun ke tanah adalah mencoba untuk tetap tenang dan fokus," katanya.
Hague mengaku sulit untuk menggambarkan kembali apa yang dialaminya. "Itu semua sensasi yang tidak bisa kami simulasikan. Kami terpental dan terlontar di dalam kapsul," imbuhnya.
Untungnya Ovchinin pernah mendarat menggunakan Soyuz sebelumnya, sehingga ia mengerti apa yang normal dan tidak normal.
Setengah jam kemudian, kapsul berhasil mendarat dengan aman di Kazakhstan. Saat menginjak tangan, mereka hanya bisa menyeringai, berjabat tangan, dan mengeluarkan beberapa lelucon tentang betapa singkatnya penerbangan mereka.
Hague dan Ovchinin pun langsung menelepon keluarganya dengan telepon satelit, mengabarkan bahwa mereka selamat dan aman.
Orang pertama yang langsung terlintas di kepala adalah istrinya. Sayang, telepon tidak tersambung dan justru masuk ke voicemail. "Jadi sekarang dia (istrinya) punya pesan suara yang bisa disimpan sebagai kenang-kenangan," katanya.
Tim medis segera menyambangi lokasi pendaratan dann segera membawa Hague serta Ovchinin kembali ke Baikonur Comodrome, tempat mereka melakukan peluncuran. Di sinilah mereka bertemu kembali dengan keluarga masing-masing.
"Saya langsung memeluk istri saya dan saat itu saya merasa, 'oke saya akhirnya kembali dan semua aman'," tuturnya.
Kini Hague sudah kembali pulang ke Houston. Sayangnya ia tidak tahu sampai kapan penerbangan ke ISS akan dilanjutkan atau menjalankan misi baru.
Ia pun yakin untuk terbang menggunakan roket Soyuz lagi bila memang diharuskan. Pasalanya, ia merasakan sendiri sistem daruratnya terbukti telah menyelamatkan hidupnya.
"Ada sistem pembatalan peluncuran yang terus menerus melindungi saya dari sekitar satu jam sebelum peluncuran hingga saya mencapai orbit. Dan saat berada di sana, kita bisa saja mengalami kegagalan dan sistem itu akan melindungi saya," ujar Hague.
Baca juga: Roket Soyuz Gagal Meluncur, Kru ISS Terjebak di Luar Angkasa