Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2018, 20:06 WIB
Monika Novena,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perjalanan roket Soyuz menuju ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) harus kandas setelah mengalami gagal luncur Kamis, (11/10/2018) lalu.

Kejadian ini membuat kapsul ruang angkasa Soyuz harus mendarat secara balistik beratus kilometer dari lokasi peluncuran. Beruntung, awak roket Soyuz selamat dari insiden tersebut.

Namun kegagalan peluncuran ini bisa jadi kabar buruk. Sebab, Soyuz merupakan satu-satunya peluncur awak yang layak selama tujuh tahun terakhir. Ini berarti akses manusia untuk menerbangkan orang ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tidak bisa dilakukan.

"Soyuz menjadi pekerja keras yang bisa kita andalkan untuk mengirim kru ke ISS dengan aman," kata Wayne Hale, penyelidik kecelakaan roket serta mantan direktur pesawat ulang alik NASA.

Baca juga: Astronot NASA Ungkap Kengerian Toilet di Stasiun Luar Angkasa

Saat ini, masih ada 3 orang awak yang berada di ISS yaitu astronot Jerman Alexander Gerst, astronot NASA Serena Auñón-Chancellor, dan kosmonot Sergey Prokopyev.

Sebelum kecelakan Soyuz, mereka dijadwalkan kembali ke Bumi pada Bulan Desember.

"Mereka pada dasarnya terdampar di sana, sampai kita bisa mendapatkan kendaraan lain yang bisa menuju ke ISS," kata Chris Hadfield, seorang pensiunan astronot yang pernah menerbangkan Soyuz.

Sebenarnya, ISS memiliki pesawat "sekoci" yang bisa digunakan untuk kembali ke Bumi. Namun ada kekhawatiran soal mengosongkan ISS serta siapa yang akan bertanggung jawab menjaganya.

Pasalnya, ketiadaan orang di sana untuk memperbaiki hal-hal yang dibutuhkan bisa menjadi masalah serius.

"Jadi, harapan saya adalah kru bisa memperpanjang waktu tinggal di ISS selama mungkin," kata Hadfield.

SpaceX dan Boeing sebenarnya pun juga sedang membangun kapal komersial baru untuk mengangkut ke dan dari ISS, tetapi belum selesai. Kalaupun bisa, rencana itu baru bisa terealisasi pada pertengahan 2019.

Baca juga: Menuju Mars, Astronot akan Terpapar Radiasi Ratusan Kali Lebih Banyak

Untungnya, Reid Wiseman, astronot NASA yang bekerja di program ISS, mengungkapkan jika ISS memiliki banyak persediaan. Ia juga menyatakan terlalu dini untuk khawatir soal pengosongan stasiun luar angkasa karena investigasi Soyuz mungkin hanya berlangsung beberapa minggu, bukan berbulan-bulan.

Namun bila skenario terburuk terjadi, dia juga berkata bahwa ISS bisa sepenuhnya dioperasikan dari jarak jauh untuk beberapa waktu sampai semuanya berjalan normal.

Ketika dihubungi, kru ISS sendiri mengatakan jika mereka siap untuk apa pun yang terjadi selanjutnya dan akan tetapi tinggal di sana selama dibutuhkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Kualitas Udara yang Kita Masih Abai

Fenomena
Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Kapan Fenomena El Nino Berakhir?

Fenomena
Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Tanaman Rambat Kok Tahu Jalur yang Benar untuk Memanjat? Ini Rahasianya

Oh Begitu
Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Apa yang Terjadi Saat Fenomena El Nino dan La Nina?

Fenomena
Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Apakah Manfaat Makan Jamur untuk Kesehatan Jantung?

Oh Begitu
Tak Cemari, 'Karat Pintar' Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Tak Cemari, "Karat Pintar" Ini Justru Tingkatkan Kualitas Air

Fenomena
Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Mengenal Hidrogel, Teknologi Baru untuk Mengatasi Kelangkaan Air

Fenomena
Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Bagaimana Berlian Merah Muda Terbentuk? Studi Ungkap

Oh Begitu
Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Apa yang Membuat Ketan Lengket?

Oh Begitu
Kabar Buruk, Lebah Berpotensi 'Lenyap' dari Eropa pada 2080

Kabar Buruk, Lebah Berpotensi "Lenyap" dari Eropa pada 2080

Fenomena
Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Apa Hewan yang Terbang Paling Cepat?

Oh Begitu
Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Dari Mana Asal Anggur Muscat?

Oh Begitu
Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Panda Raksasa di Kebun Binatang Bisa Menderita Jet Lag, Apa Maksudnya?

Fenomena
6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

6 Fakta Menarik Paru-paru Manusia

Kita
Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Apakah Penderita Asam Urat Boleh Makan Jeroan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com