Pencarian yang memakan waktu dan melelahkan sempat membuat tim ekspedisi putus asa. Beruntung, di hari terakhir tim melihat seekor kanguru dari jarak 30 meter.
"Setelah berusaha mencari cara untuk memotret, akhirnya saya mendapat momen tepat untuk mengabadikan kanguru yang sedang mengintip dari balik dedaunan itu," kata Smith.
Tim Flannery, dari University of Melbourne Australia mengungkapkan jika temuan tersebut sebagai suatu terobosan besar.
"Gambar-gambarnya jernih dan menunjukkan warna bulu yang khas," ungkap tim tersebut.
Baca juga: Sempat Dikira Punah, Tikus Kanguru ini Ternyata Masih Hidup
Di balik kebahagian akan penemuan ini, ada duka soal masa depan spesies langka ini.
Jumlah kanguru pohon di Papua menurun karena perburuan berlebihan, penebangan, perkebunan kelapa sawit, dan juga penambangan.
Salah satu keberuntungan kanguru pohon Wondiwoi adalah mereka tinggal di hutan bambu lebat yang sulit untuk dicapai. Sebelum menemukannya, tim Smith pun harus memotong jalur. Untuk saat ini mereka terselamatkan dari berbagai ancaman tersebut.
Prioritas yang perlu dilakukan sekarang adalah mengumpulkan feses atau potongan jaringan mahluk ini untuk mengekstrak DNA serta membandingkannya dengan DNA spesies yang ditemukan pada tahun 1928.
Sebab mengetahui jika spesies tersebut masih ada memberikan peluang besar untuk mengumpulkan lebih banyak informasi, karena selama ini tidak ada informasi mengenai kanguru pohon Wondiwoi. Pengumpulan data juga perlu untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.
Smith sendiri berharap temuan ini akan mengarah pada perlindungan yang lebih besar di pegunungan Wondiwoi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.