Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

42 Tahun Menghilang, Salamander Jackson Ditemukan Kembali

Kompas.com - 02/11/2017, 18:05 WIB
Monika Novena

Penulis

KOMPAS.com -- Ada kabar baik dari dunia fauna. Spesies salamander yang diperkirakan telah punah 42 tahun yang lalu kembali ditemukan di alam liar Guatemala.

Salamander pemanjat Jackson (Bolitoglossa Jacksoni) terakhir terlihat pada tahun 1975 dan sempat dikira punah.

Namun, pada Oktober lalu, seorang penjaga di Cagar Alam Finca San Isidro Amphibian atau disebut juga Cagar Alam Yal Unin Yul Witz di Pegunungan Cuchumatanes melihat salamander muda tersebut.

Penjaga bernama Ramos Leon kemudian mengambil foto dan mengirimkannya kepada Carlos Vasques, kurator herpetologi di Universitas USAC di Guatemala. Vasques kemudian mengkonfirmasi identitas salamender tersebut.

Baca juga : 80 Tahun Menghilang, Monyet Berpotongan Mangkuk Tertangkap Kamera

"Kami takut spesies tersebut punah. Temuan ini menunjukkan masa depan yang menjanjikan untuk tempat konservasi ini," katanya seperti dikutip dari Live Science, Selasa (31/10/2017).

Keberadaan salamander Jackson menjadi penting bagi ilmu pengetahuan karena salamander ini masuk daftar teratas 25 spesies yang paling dicari.

Organisasi nirlaba Global Wildlife Conservation menempatkannya bersama beberapa satwa yang pelum pernah terlihat selama bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun, tetapi tidak dikonfirmasi punah.

Selain salamander Jackson, spesies lain yang masuk kategori ini adalah kangguru pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) yang hanya terlihat satu kali pada 1928 di wilayah Indonesia dan bebek berkepala merah muda(Rhodonessa caryophyllacea) yang terakhir terlihat di Myanmar pada 1949.

Baca juga : Hilang 130 Tahun, Mungkinkah Keajaiban Dunia ke-8 Ini Sudah Ditemukan?

Penemuan ini tak pelak juga mengejutkan Lindsay Renick Mayer, juru bicara Global Wildlife Conservation, yang tidak menyangka akan menemukan spesies itu begitu cepat.

"Saya senang Cagar Alam Yal Unin Yu Witz ada, sehingga jaksoni dan keajaiban lainnya dapat bertahan. Terutama bagaimana penjaga di sana juga melindungi dan melestarikan satwa," ungkapnya.

"Penemuan ini bisa menjad pertanda baik bagi kampanye Search for Lost Species atau Pencarian untuk Spesies yang Hilang," tambahnya.

Salamander Jackson yang memiliki tubuh kuning terang dengan garis hitam melintang dari kepala hingga ujung ekor ini dinamai menurut penemunya, Jeremey Jackson.

Dia adalah orang yang pertama kali mengidentifikasikan spesies tersebut selama melakukan penjelajahan di Cuchumatanes bersama temannya Paul Elias.

Bersama Elias, Jackson menemukan tiga spesies baru salamander dalam perjalanan itu termasuk salamander berkaki panjang (Nyctanolis pernix) dan salamander Finca Chiblac (Silum bradytriton).

Kedua spesies tersebut ditemukan lagi pada ekspedisi 2009 dan 2010, tetapi tidak dengan salamander Jackson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com