Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

90 Tahun Menghilang, Kanguru Pohon Langka Muncul di Papua Barat

Kanguru pohon pertama dan terakhir kali dilihat pada 1928 oleh ahli biologi evolusi legendaris Ernst Mayr. Ia melihatnya di pegunungan Wondiwoi, yang berada di Papua Barat.

Mayr menembak spesimen satu-satunya yang diketahui selama ini dan mengirimnya ke Natural History di London. Pada 1933, spesies ini diidentifikasi sebagai Dendrolagus mayri.

Sejak kejadian itu, penduduk setempat jarang melaporkan keberadaan spesies tersebut.

Rasa penasaran akan hilangnya kanguru pohon secara misterius membuat Michael Smith ahli botani amatir dari Inggris memimpin ekspedisi menembus hutan bambu yang lebat di Pegunungan Wondiwoi, Papua Barat, Indonesia.

Pria asal Farnham, Inggris itu merencanakan ekspedisi setelah mendengar tentang hewan misterius ketika menjelajahi pegunungan Papua Barat pada 2017.

Dengan bantuan empat portir Papua, seorang pemburu lokal yang bertindak sebagai pemandu serta Norman Terok, mahasiswa di Universitas Papua di Manokwari, ekspedisi pun di mulai pada 23 Juli. Seminggu kemudian rombongan ini mengabarkan temuan mereka.

Saat ditemukan, kanguru yang menyerupai monyet ini sedang bertengger di sebuah pohon. Sigap, Smith langsung memotretnya wujud kanguru pohon Wondiwoi untuk pertama kalinya.

Sebelum dipublikasikan, Smith meminta masukan dari ahli kanguru pohon termasuk Mark Eldridge, ahli biologi marsupial di Australian Museum di Sydney dan Roger Martin dari James Cook University.

"Ini adalah salah satu mamalia yang paling tidak dikenal di dunia. Spesies itu ternyata masih ada, itu sangat menakjubkan. Pegunungan tersebut merupakan tempat yang terpencil dan sulit untuk diakses," kata Eldridge yang tidak terlibat dalam ekspedisi ini.

Kanguru Pohon yang Langka

Kanguru pohon adalah marsupial tropis yang merupakan kerabat dekat kanguru dan walabi yang tinggal di darat.

Kanguru pohon Wondiwoi berukuran sedang dan memiliki otot lengan bawah untuk menarik tubuhnya ke batang pohon dan bergerak di sekitar cabang dengan memanjat dan melompat.

Ia ditemukan di hutan penuh dengan belukar bambu pada ketinggian 1.500-1.700 meter. Pada ketinggian inilah, tim ekspedisi mulai tanda goresan yang khas pada batang yang ditinggalkan oleh kanguru pohon, sesekali juga kotoran mereka.

"Kita juga bisa mencium bau yang ditinggalkan oleh kanguru," tutur Smith bercerita.

Namun kesulitan yang dihadapi oleh tim ekspedisi adalah menemukan fisik mereka secara nyata. Meski bobot kanguru pohon mencapai 16 kilogram, mereka sulit ditemukan dan tertutup hutan yang lebat.

Pencarian yang memakan waktu dan melelahkan sempat membuat tim ekspedisi putus asa. Beruntung, di hari terakhir tim melihat seekor kanguru dari jarak 30 meter.

"Setelah berusaha mencari cara untuk memotret, akhirnya saya mendapat momen tepat untuk mengabadikan kanguru yang sedang mengintip dari balik dedaunan itu," kata Smith.

Tim Flannery, dari University of Melbourne Australia mengungkapkan jika temuan tersebut sebagai suatu terobosan besar.

"Gambar-gambarnya jernih dan menunjukkan warna bulu yang khas," ungkap tim tersebut.

Masa Depan tidak Pasti

Di balik kebahagian akan penemuan ini, ada duka soal masa depan spesies langka ini.

Jumlah kanguru pohon di Papua menurun karena perburuan berlebihan, penebangan, perkebunan kelapa sawit, dan juga penambangan.

Salah satu keberuntungan kanguru pohon Wondiwoi adalah mereka tinggal di hutan bambu lebat yang sulit untuk dicapai. Sebelum menemukannya, tim Smith pun harus memotong jalur. Untuk saat ini mereka terselamatkan dari berbagai ancaman tersebut.

Prioritas yang perlu dilakukan sekarang adalah mengumpulkan feses atau potongan jaringan mahluk ini untuk mengekstrak DNA serta membandingkannya dengan DNA spesies yang ditemukan pada tahun 1928.

Sebab mengetahui jika spesies tersebut masih ada memberikan peluang besar untuk mengumpulkan lebih banyak informasi, karena selama ini tidak ada informasi mengenai kanguru pohon Wondiwoi. Pengumpulan data juga perlu untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.

Smith sendiri berharap temuan ini akan mengarah pada perlindungan yang lebih besar di pegunungan Wondiwoi.

https://sains.kompas.com/read/2018/09/27/171455723/90-tahun-menghilang-kanguru-pohon-langka-muncul-di-papua-barat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke