Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2018, 18:00 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kita mungkin pernah bertanya-tanya, apakah berpikir keras dan berkreativitas dapat membakar kalori? Menurut Ewan McNay yang seorang profesor psikologi dan ilmu saraf perilaku di University of Albany, New York, AS, jawabannya bisa.

McNay mengatakan, gula merupakan sumber utama otak. Saat kita melakukan aktivitas kognitif yang berat, maka otak juga butuh lebih banyak glukosa.

Sebagai contoh saat kita menghafal sesuatu hal yang sulit, bagian otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan akan mengeluarkan lebih banyak energi.

"Anda sebenarnya akan membakar lebih banyak energi selama kegiatan kognitif yang intens daripada saat menonton Oprah atau acara televisi apa pun," kata McNay dilansir Times, Rabu (19/9/2018).

Baca juga: Olahraga Apa yang Efektif Membakar Kalori? Sains Menjawab

"Sebagai pemakan energi, otak adalah organ yang paling menarik. Meski bobot otak hanya sekitar 2 persen dari total berat seluruh tubuh, otak justru membutuhkan sekitar 20 persen energi tubuh," kata Dr. Marcus Raichle, seorang profesor kedokteran dari Washington University School of Medicine di St. Louis.

Ini berarti, setiap harinya seseorang membakar sekitar 320 kalori hanya untuk berpikir. Keadaan mental dan tugas yang berbeda juga dapat memengaruhi cara otak mengonsumsi energi.

"Jika Anda melakukan pemindaian otak untuk melihat apa yang terjadi di otak saat menonton TV atau melakukan teka-teki silang, akan terlihat bedanya. Aktivitas otak akan berubah saat digunakan untuk mengerjakan tugas berat karena ia menggunakan lebih banyak energi," kata Raichle.

Meski otak ikut berperan dalam pembakaran kalori, bukan berarti berpikir keras dapat membuat tubuh jadi langsing.

Otak memang membakar banyak energi, namun perubahan dalam aktivitas otak dan penggunaan energi selama tugas kognitif yang berat dilakukan dalam tempo singkat.

Meski kita menggunakan otak sepanjang hari untuk berpikir keras, perubahan yang terjadi pada otak hanya sebesar 5 persen.

"Hal ini karena sebagian besar konsumsi energi otak Anda diarahkan untuk mempertahankan kewaspadaan, memantau lingkungan untuk informasi penting, dan mengelola kegiatan "intrinsik" lainnya," kata Raichle.

Baca juga: Bagaimana Hangover Setelah Mabuk Berat Memengaruhi Otak Kita?

McNay sependapat bahwa otak kita tidak menghabiskan lebih banyak energi selama tugas-tugas sulit.

Dia memperkirakan seseorang yang melakukan pekerjaan kognitif yang menantang selama delapan jam akan membakar sekitar 100 kalori lebih banyak daripada orang yang menonton TV atau melamun dalam waktu yang sama.

"Jika Anda melakukan sesuatu yang sangat menuntut untuk menggunakan banyak indera, seperti belajar memainkan instrumen musik, mungkin akan membakar 200 kalori. Tapi kami berbicara delapan jam untuk mempelajari instrumen baru," imbuh McNay.

Namun, masih ada hasil pembakaran kalori untuk orang-orang yang menghabiskan hari-hari mereka melakukan pekerjaan yang menantang secara mental.

Bahkan McNay mengatakan jika Anda hanya membakar sejumlah kecil kalori ekstra setiap hari, secara teoritis, bisa menjadi sesuatu yang berharga dalam jangka waktu 50 atau 60 tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Mengatasi Polusi Udara Dengan Teknologi Plasma

Fenomena
Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Bagaimana Seharusnya Sampah Dipilah?

Kita
Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Bagaimana Terumbu Karang Terbentuk?

Oh Begitu
Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Apa Itu BPA dan Dampaknya bagi Kesehatan?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Apakah Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia?

Fenomena
Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Apa Saja Dampak Siklon Tropis terhadap Wilayah Indonesia?

Fenomena
Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Fakta-fakta Menarik Kentut, Soda Bikin Lebih Sering Kentut (Bagian 2)

Oh Begitu
Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com