Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mengurangi Kalori Dapat Memperpanjang Umur? Sains Jelaskan

Kompas.com - 23/03/2018, 11:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com — Banyak penelitian terdahulu berhasil menemukan hubungan antara jumlah kalori sedikit dengan memperpanjang umur. Penelitian tersebut diuji pada beberapa hewan, seperti cacing, tikus, dan monyet.

Beberapa penelitian juga berhasil membuktikan orang yang mengurangi 15-18 persen jumlah kalorinya memiliki kadar kolesterol dan glukosa yang lebih sedikit.

Berangkat dari sini, Leanne Redman dari Pennington Biomedical Research Center, Lousiana, AS, bersama timnya ingin menyelidiki lebih lanjut tentang kalori dan hidup sehat.

Mereka pun memiliki alasan kuat yang dapat menjelaskan mengapa mengurangi jumlah kalori dapat memperpanjang umur.

Baca juga: Label Kalori pada Menu Makanan Bisa Cegah Obesitas

Hal ini ternyata berhubungan dengan kondisi tubuh saat kita tidur.

Orang yang makan 15 persen lebih sedikit kalori akan memberikan efek besar pada apa yang terjadi di tubuh saat tidur.

Redman dan timnya melakukan uji coba penerapan diet rendah kalori dan makan sesuka hati kepada 53 orang dewasa secara acak.

Selama dua tahun, 34 orang diminta mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori 15 persen lebih sedikit. Sementara sisanya dibebaskan untuk makan apa saja semaunya.

Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism, peneliti menemukan sesuatu yang menarik dari peserta yang melakukan diet rendah kalori.

Mereka yang makan lebih sedikit kalori mengalami penurunan dramatis dalam tingkat metabolisme di malam hari. Selain itu, juga terjadi penurunan kecil, tetapi signifikan terhadap suhu tubuh di malam hari.

"Metabolisme yang diukur selama tidur, berkurang 10 persen," ujar Redman dilansir New Scientist, Kamis (22/3/2018).

Saat para ahli menganalisis sampel darah peserta yang mengonsumsi lebih sedikit kalori, ahli menemukan mereka mengalami penurunan stres oksidatif sel sebanyak 20 persen.

Stres oksidatif adalah kerusakan sel yang disebaban produk sampingan dari metabolisme. Keadaan ini dianggap sebagai pemicu utama penuaan.

Baca juga: Tak Perlu Bingung, Ini Cara Mudah Menghitung Kalori yang Anda Bakar

Redman berpendapat, diet rendah kalori dapat mendorong tubuh untuk memiliki tingkat metabolisme istirahat yang lebih rendah.

Cara ini merupakan mekanisme evolusioner untuk menghemat energi ketika makanan langka atau sulit didapat. Hal yang sama seperti dilakukan para hewan yang berhibernasi.

"Studi ini adalah pertama yang menunjukkan bahwa tubuh manusia akan menanggapi pengurangan kalori dengan penurunan tingkat metabolisme saat tidur," imbuh Luigi Fontana dari Universitas Washington, Missuri.

Perlu dicatat, mengurangi jumlah kalori dengan membatasi makanan tidak mudah untuk sebagian orang. Diperlukan adanya perencanaan sejak awal dengan sangat hati-hati karena efek sampingnya bisa kehilangan libido dan merasa kedinginan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau