Upaya-upaya perlindungan satwa liar seperti yang dilakukan Elisa tidak hanya mengubah hukum, tetapi juga masyarakat.
Elisa dan timnya menjalankan lokakarya dan roadshow di sekolah dan desa, termasuk melibatkan media.
Pelan tapi pasti, mulai banyak orang yang melaporkan temuan trenggiling Sunda. Dari informasi tersebut, ia kemudian menghubungi departemen satwa liar untuk menyelamatkan trenggiling.
Bahkan, upaya ini juga berdampak bagi seorang pemburu trenggiling. "Saya sangat terkejut karena dia bisa saja menjualnya. Dia belajar sesuatu di roadshow dan itu sangat penting bagi saya."
Setiap trenggiling yang ditemukan, dilepaskannya kembali. Namun, Elisa membekalinya dengan penanda lokasi GPS agar mudah dilacak.
Trenggiling adalah hewan yang sangat sulit dikurung dan kebanyakan mati dalam waktu enam bulan.
"Pusat penyelamatan perlu bekerja sangat ketat dan menyediakan protokol perawatan trenggiling yang lebih," tegasnya.
Baca juga: Terancam Punah, Paus Biru Justru Ditangkap Pemburu di Islandia
Menurut penilaian oleh IUCN Pangolin Specialist Group, trenggiling Sunda akan punah di alam liar jika kita tidak menghentikan perburuan ilegal dan perdagangan.
"10 tahun adalah waktu yang singkat," ujarnya.
Jika pusat penyelamatan dapat bekerja sama dan melanjutkan penelitian tentang trenggiling, Elisa percaya kita masih bisa melihat perkembangan konservasi trenggiling Sunda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.