Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Elisa Panjang Selamatkan Trenggiling Sunda yang Terancam Punah

Kompas.com - 06/08/2018, 18:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Trenggiling Sunda adalah binatang soliter dan sukar ditemukan. Mereka melangkah dengan tenang di hutan.

Sisik coklat merupakan kamuflase yang sempurna, sebab mereka dapat bersembunyi di liang atau di atas pohon, tempat yang secara mengejutkan membuat mereka dapat bergerak cepat.

Selama tujuh tahun mempelajari trenggiling Sunda dengan perangkap kamera, pelacakan GPS dan pemandu hutan, Elisa hanya pernah melihat tujuh trenggiling di alam liar.

Menurut penuturan seorang mantan pemburu, menangkap trenggiling Sunda bukan hal mudah. Mereka menjebaknya dengan jaring sepanjang 100 meter di tanah dan menjualnya saat tangkapan trenggiling sudah banyak.

Dulu, penduduk Malaysia banyak yang berburu trenggiling Sunda untuk dijadikan makanan. Namun karena permintaan yang memikat dari Vietnam dan China, tujuan perburuan berubah.

Perlindungan trenggiling Sunda

Pada 2015, para konservasionis dan manajer taman margasatwa di Sabah, termasuk Elisa, menghadapi perjuangan berat untuk meningkatkan status trenggiling Sunda menjadi spesies yang benar-benar dilindungi.

Amandemen hukum Malaysia membutuhkan bukti ilmiah yang kuat bahwa trenggiling Sunda sangat terancam. Sayang, hanya sedikit data yang bisa mengungkap ada berapa banyak trenggiling di alam liar.

"Penelitian tentang trenggiling Sunda baru saja dimulai dan para ahli tidak memiliki cara efektif untuk menemukan dan menghitungnya," kata Elisa.

Terhambat oleh kurangnya data populasi yang kuat, proposal mereka terus ditolak.

Akhirnya tim Elisa mengganti strategi dengan meluncurkan kampanye untuk meningkatkan kesadaran publik tentang kondisi trenggiling Sunda.

"Kami mencoba secara aktif memberi tahu orang-orang (jumlah) trenggiling sangat kritis di negara ini," ungkapnya.

Sebagai pengganti data populasi trenggiling, tim mengutip data perdagangan trenggiling ilegal dari Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES) untuk mengilustrasikan dampak perburuan besar pada trenggiling Sunda.

Akhirnya, setelah lebih dari enam penolakan, proposal mereka diterima.

Mengubah kesadaran masyarakat

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau