Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan Main Internet Berisiko Tingkatkan Gejala ADHD

Kompas.com - 18/07/2018, 21:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Sebuah studi baru mengklaim, sering menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya atau internet dapat berisiko meningkatkan gejala ADHD. Ini artinya, penggunaan media sosial memiliki dampak negatif yang serius.

Kesimpulan itu ditemukan oleh ilmuwan California setelah menganalisis hasil survei tahun 2015. Mereka mengevaluasi kebiasaan bermain internet terhadap lebih dari 2.500 remaja berusia 15 sampai 16 tahun selama dua tahun.

Semua responden yang terlibat dalam penelitian tidak memiliki gejala gangguan ADHD di awal penelitian. Setidaknya perilaku mereka sesuai dengan standar Buku Petunjuk Diagnosis dan Statistik Gangguan Mental.

Sekitar setengah remaja dalam penelitian mengaku sering memeriksa akun media sosial beberapa kali dalam sehari dan menjadikan aktivitas ini sebagai kebiasaan.

Baca juga: Internet Bisa Membuat Semua Orang Menjadi Ahli Medis, Apa Bahayanya?

Selain memantau media sosial, kegiatan lain seperti berkirim pesan, streaming video, atau mendengarkan musik online juga diukur dalam penelitian ini.

Sekitar 50 remaja mengaku melakukan aktivitas tersebut setiap hari.

Setelah enam bulan, sekitar tujuh persen remaja menunjukkan gejala terkait ADHD. Ahli yakin, hal tersebut berhubungan dengan seringnya menghabiskan waktu dengan internet.

Adapun gejala yang ditunjukkan antara lain mereka menjadi sulit mengendalikan fokus, sulit berkonsentrasi dalam mengerjakan tugas, dan mudah terusik dengan gangguan kecil sekalipun.

Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal JAMA, Selasa (17/7/2018), media sosial dan internet disebut sebagai sesuatu yang sangat mudah mencuri perhatian manusia, dan membuat konsentrasi terpecah.

"Ini bisa dibilang sebagai studi pertama yang menghubungkan media digital modern dengan peningkatan risiko ADHD," kata Adam Leventhal, psikolog University of Southern Caifornia kepada NPR dilansir Science Alert, Rabu (18/7/2018).

Meski begitu, penelitian ini tidak menyarankan seseorang untuk berhenti berselancar di internet atau berhenti menggunakan media sosial.

Penelitian ini hanya menyarankan agar para remaja dapat bijak dalam mengonsumsi internet.

Baca juga: Ini Cara Terbaik Menjalin Ikatan dengan Penderita ADHD, Menurut Sains

"Prioritaskan kegiatan yang dapat memberi dampak baik untuk anak dan remaja, misalnya tidur cukup, berolahraga, dan membangun interaksi sosial dalam dunia nyata baik antara teman maupun keluarga," kata Jenny Radesky, dokter anak dari Universitas Michigan yang mengomentari studi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau