Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2018, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Saat mendengar orang dengan gangguan attention deficit hyperactivity (ADHD), apa yang Anda bayangkan?

Mungkin ada yang membanyangkan, orang dengan ADHD adalah seseorang yang hampir tidak bisa duduk tenang, mudah teralihkan atau sangat mudah melompat dari topik satu ke topik yang lain dalam waktu sangat singkat dan mendadak.

Prasangka kita itu tidak sepenuhnya benar. Sebagai contoh, adalah mitos bahwa orang dengan OCD selalu menginginkan segala sesuatu bersih dan orang introvert adalah pendiam yang tidak ramah.

ADHD sebenarnya adalah bentuk lain dari neurodiversity atau keragaman saraf di otak.

Baca juga: Michael Phelps dan Perjuangannya Menaklukkan ADHD

Doktor psikolog, Perpetua Neo mengatakan seseorang dengan ADHD bukanlah sesuatu yang memalukan.

Sebaliknya, kita justru dapat belajar menangani keterbatasan dan perbedaan mereka tanpa dihambat stigma.

"Sebagai contoh dalam sistem pendidikan, anak-anak diatur untuk duduk dan belajar sepanjang hari. Jika hal ini diterapkan pada anak ADHD, mereka tidak dapat berkembang karena untuk mereka kelas sangat membosankan," kata Neo kepada Business Insider via Science Alert, Sabtu (19/5/2018).

Neo menjelaskan, saat orang dengan ADHD diminta untuk duduk dan berkonsentrasi dengan tugas, mereka sebenarnya sangat berjuang untuk itu dan dampaknya menunda pekerjaan.

Sebab itu, ia menyarankan agar anak dengan ADHD diberi batasan waktu bekerja, yakni dalam sekali bekerja hanya 20 menit.

Neo percaya, 20 menit adalah waktu yang sangat cukup bagi orang dengan ADHD menjadi sangat fokus dan bisa melakukan banyak hal dalam waktu sangat singkat.

"Ini bukan tentang kuantitas, tapi kualitas," kata Neo.

Baca juga: ADHD pada Wanita Dewasa Lebih Berbahaya

Pesan untuk kita yang memiliki kenalan orang dengan ADHD

Bila Anda mengenal orang dengan ADHD, sebaiknya Anda mengingatkan diri sendiri bahwa mereka sedikit berbeda dengan Anda.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melakukan kompromi.

Misalnya, Anda bisa meminta mereka untuk berbicara sedikit lebih lambat saat ada di sekitar orang lain, atau merekomendasikan beberapa jam agar mereka memiliki waktu untuk "petualangan" mereka.

"Pada dasarnya kompromi adalah pelumas hubungan, dibanding tidak menganggap mereka. Ini bukan hanya soal hubungan dengan orang dengan ADHD, tetapi semua orang. Kompromi akan membantu untuk saling memahami dan tidak saling menyerang," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com