"Itu lemak kambing dan sulit membayangkan rasanya," kata Dr Maixner. "Sudah pasti tidak seenak seperti yang kita makan sekarang.
"Apalagi kalau diingat tidak adanya garam, rasa asli daging itu, lemak itu, semua hal itu, saya pikir sulit untuk dimakan."
Meskipun Manusia Es tidak harus berurusan dengan makanan olahan, terdapat sisi negatif susunan makanannya.
Dia sudah menunjukkan tanda-tanda penyumbatan arteri saat meninggal.
Dia kemungkinan tewas dalam perang, karena terdapat luka-luka di tubuhnya. Pria ini juga membawa senjata, termasuk sebuah kapak tembaga.
Baca juga: Alasan Kita Lebih Suka Makanan Berlemak dan Tinggi Karbohidrat
Apakah Manusia Es mengenal jamu?
Dia juga kemungkinan memakan obat dari tanaman, karena para peneliti menemukan jejak bracken sejenis pakis di lambungnya.
Kemungkinan lain adalah dia membungkus makanan dengan daun pakis dan secara tidak sengaja memakan spora beracun.
Daging hewan liar kemungkinan dimakan secara langsung atau bisa juga dikeringkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.